Pengamat Sarankan Dedie-Jenal Ngantor Naik Biskita, Jadi Contoh untuk ASN Kota Bogor
Kepala daerah di Kota Bogor disarankan menjadi contoh bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk kerja menggunakan Biskita
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kepala daerah di Kota Bogor disarankan menjadi contoh bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk kerja menggunakan Biskita Trans Pakuan. Dengan adanya gerakan tersebut, bakal berdampak besar terhadap kondisi lalu lintas.
Dengan adanya penambahan koridor Biskita Bogor, hal tersebut memungkinkan penerapan satu hari tanpa kendaraan pribadi bagi ASN.
Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan untuk menerapkannya Pemerintah Kota Bogor perlu memetakan lokasi tempat tinggal pegawai.
"Dipetakan dulu ASN Kota Bogor tuh rumahnya dimana, di Kota Bogor atau bukan Kota Bogor, berapa persen," katanya.
Perlu dilihat lebih dulu domisili pegawai sudah dilengkapi dengan transportasi umum atau belum.
"99 persen orang itu tiap hari berangkat dari rumah, 1 persen mungkin dari hotel. Apa kawasan perumahan itu sudah dilengkapi feeder angkutan umum. Selama di kota perumahan itu tidak ada, mustahil dan mustajab akan beralih (dari pribadi ke angkutan umum)," katanya kepada TribunnewsBogor.com.
Setelah adanya akses angkutan umum, Pemerintah Kota Bogor perlu mengintegrasikan dengan Biskita Trans Pakuan.
Baca juga: ASN Kota Bogor Belum Minat Ngantor Naik Biskita Trans Pakuan?
"Itu dipenuhi dulu. Kalau sudah, nanti tarifnya diintegrasi, selain naik angkot kemudian naik ini (Biskita) satu kali bayar," katanya.
Selain itu, Pemkot Bogor juga perlu melengkapi fasilitas lain seperti angkutan umum, pendestrian yang nyaman, hingga jalur sepeda.
"Kalau sudah dilengkapi tapi gak mau pindah baru push and pullnya dipush lagi dengan kebijakan lain. Pull itu dipenuhi dulu angkutan umum, pendestrian harus bagus, jalur sepeda, sudah kamu gak mau pindah, parkir dimahalin, ada pembatasan. Selama perumahan tidak dilengkapi angkutan umum, jangan coba-coba," katanya.
Kemudian Pemkot Bogor juga perlu melakukan pemetaan per orang soal jarak antara rumahnya dengan lokasi halte Biskita Bogor.

"Masih ada pemataan lagi, apa dengan halte Biskita mereka dekat, dipetakan lagi. Kalau 200 meter suruh aja, tapi pemataan per orang lho itu," katanya.
Dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 yang diperbarui tahun 2013, jumlah ASN di Kota Bogor sebanyak 6.987 orang.
Sedangkan jumlah armada Biskita akan ada penambahan sebanyak 21 unit untuk koridor 5 dan 6.
ASN Kota Bogor Belum Minat Ngantor Naik Biskita Trans Pakuan? |
![]() |
---|
Sikap Pemkot Soal RSUD Kota Bogor Bakal Diambil Alih Pemprov Jabar, Soroti Permasalahan BPJS |
![]() |
---|
HUT ke-80 TNI AL, Ponpes Tarbiyatushibbyan di Kota Bogor Gelar Doa Bersama dan Santunan |
![]() |
---|
Biskita Transpakuan Koridor 5 dan 6 di Kota Bogor Segera Beroperasi, Dilewati 21 Armada |
![]() |
---|
Jenguk Korban Ambruknya Majelis Taklim di RSUD Kota Bogor, Kapolda Jabar: Semua Kondisi Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.