UPDATE Kondisi Siswa SMPN 1 Jonggol Bogor yang Diduga Keracunan MBG, 3 Pelajar Sudah Dipulangkan

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JONGGOL - Camat Jonggol Andri Rahman mengungkap kondisi empat siswa SMPN 1 Jonggol yang diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG).

Meski sempat dilarikan ke puskesmas, ia mengatakan empat pelajar yang bersekolah di wilayah Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor itu menunjukkan perkembangan baik.

Bahkan, Andri Rahman mengungkapkan bahwa sebagian besar pelajar telah dipulangkan dari Puskesmas Jonggol.

"Dari empat yang ke puskesmas, yang tiga sudah pulang, yang satu dirawat inap di puskesmas," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (24/9/2025).

Ia mengaku belum bisa memastikan apakah keempat pelajar tersebut mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG.

Sebab, menurutnya gejala keracunan pada umumnya akan bereaksi beberapa jam kemudian setelah makanan diproses oleh tubuh.

Sementara itu, ia mengatakan bahwa jumlah pelajar yang diduga mengalami keracunan MBG tidak ada penambahan hingga saat ini.

"Tadi kepala puskesmas menunggu sampai tengah malam kalau memang benar itu keracunan maka banyak lagi anak-anak yang datang, tapi sampai tengah malam tidak ada yang datang, malahan yang tiga pulang," katanya.

Baca juga: Empat Siswa SMPN 1 Jonggol Bogor Diduga Keracunan MBG, Rasakan Gelaja Mual hingga Pusing

Sebelumnya diberitakan, empat siswa SMPN 1 Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG).

Keempat siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas VIII dan satu siswa kelas VII itu menunjukkan sejumlah gejala usai mengonsumsi hidangan MBG di sekolah.

Andri Rahman membenarkan adanya insiden tersebut di wilayahnya pada Selasa (23/9/2025).

"Yang kita dapatkan mual, muntah dan pusing itu gejalanya," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (24/9/2025).

Ketiga siswa yang diduga keracunan MBG tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Jonggol guna mendapatkan penanganan.

Setelah dilakukan penanganan oleh petugas medis, ia mengatakan ditemukan adanya indikasi lain yang mempergaruhi kondisi kesehatan siswa tersebut.