Jumlah Penumpang Stasiun Bogor Capai 90 Ribu Orang, Stoplet Sukaresmi Bisa Membagi Jumlah Kepadatan
Rencana Pemkot Bogor menggulirkan rencana pembangunan Stoplet Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor tengah jadi sorotan.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: khairunnisa
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kembali menggulirkan rencana pembangunan Stoplet Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Stoplet adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembangunan titik transit atau stasiun kecil.
Stasiun transit ini bertujuan untuk membagi arus penumpang, khususnya dari wilayah barat dan utara Bogor, agar tidak semua harus masuk ke pusat kota.
Namun, hingga saat ini, pembangunan Stoplet Sukaresmi ini masih belum jelas.
Saat ini, jumlah penumpang Stasiun Bogor kerap membludak pasalnya Stasiun Bogor merupakan stasiun terakhit pemberhentian KRL dari arah Jakarta.
Tak jarang, jika kepadatan kerap terjadi di kawasan Stasiun Bogor ini.
Kepala Stasiun Bogor Mardiono mengatakan, jumlah penumpang di Stasiun Bogor tercatat bisa mencapai 90 ribu dalam satu bulan.
“Untuk bulan Agustus kemarin, itu rata-rata 90 ribuan. Untuk bulan ini (September) masih sama angkanya di kisaran itu atau 90 ribuan juga,” kata Mardiono kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (26/9/2025).
Baca juga: Pembangunan Stoplet Sukaresmi Kota Bogor Ternyata Masih Belum Jelas, Pemkot Tunggu Pemerintah Pusat
Jika rata-rata satu bulan 90 ribu, per harinya penumpang Stasiun Bogor mencapai 3 ribu orang.
Mereka semua keluar rata-rata melalui pintu barat atau Jalan Mayor Oking.
“Rata-rata kebanyakan keluar lewat pintu barat (Mayor Oking),” ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan, Pemkot sendiri sudah menyiapkan lahan stoplet Sukaresmi ini seluas 1,6 haktare.
“Sejak awal memang diproyeksikan sebagai stoplet,” kata Dedie Rachim kepada TribunnewsBogor.com di Stasiun Bogor.
Stoplet Sukaresmi ini nantinya dapat memecah mobilitas penumpang di wilayah Bogor Utara dan Bogor Barat.
Para penumpang yang rumahnya di wilayah tersebut tidak usah berhenti di akhir KRL yakni di Stasiun Bogor.
“Mereka bisa turun di Sukaresmi,” ujarnya.
Spotlet Sukaresmi ini disarankan juga sebagai stasiun khusus pengangkutan hasil bumi dari Bogor Barat dan Bogor Utara.
“Masih banyak petani di wilayah tersebut yang menghasilkan komoditas pertanian. Jika disiapkan akses angkutan langsung ke Jakarta, ini akan sangat membantu,” ucapnya.
Pembangunan Stoplet Sukaresmi Kota Bogor Ternyata Masih Belum Jelas, Pemkot Tunggu Pemerintah Pusat |
![]() |
---|
Angka Stunting Masih Tinggi di Kota Bogor, Pemkot Tetap Bidik Zero New Stunting di Tahun 2025 |
![]() |
---|
Pemkot Bogor Fokus Benahi Angkutan Umum, Ribuan Angkot Tua Akan Distop Layanan Mulai 2026 |
![]() |
---|
Dihadapan Ribuan Mahasiswa Baru UIKA, Dedie Rachim Ingatkan Jangan Kecewakan Usaha Orangtua |
![]() |
---|
Bahas Transportasi Massal dengan Dirut KAI, Dedie Rachim Usulkan Sukaresmi Jadi Stoplet Kereta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.