Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Siswa Keracunan MBG

Suasana Normal Pengiriman Makan Bergizi Gratis di SMPN 1 Jonggol, Meski 4 Siswa Diduga Keracunan

Setelah empat siswa diduga mengalami keracunan, pengiriman Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 1 Jonggol tatap normal

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
DUGAAN KERACUNAN MBG DI BOGOR - Setelah empat siswa diduga mengalami keracunan, pengiriman Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 1 Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor tetap normal, Jumat (26/9/2025). 

Diberitakan sebelumnya, empat siswa SMPN 1 Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG).

Keempat siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas VIII dan satu siswa kelas VII itu menunjukkan sejumlah gejala usai mengonsumsi hidangan MBG di sekolah.

Camat Jonggol, Andri Rahman membenarkan adanya insiden tersebut di wilayahnya pada Selasa (23/9/2025).

"Yang kita dapatkan mual, muntah dan pusing itu gejalanya," ujarnya.

Ketiga siswa yang diduga keracunan MBG tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Jonggol guna mendapatkan penanganan.

Setelah dilakukan penanganan oleh petugas medis, ia mengatakan ditemukan adanya indikasi lain yang mempergaruhi kondisi kesehatan siswa tersebut.

"Anak-anak yang 4 orang itu ada indikasi bahwa ternyata yang 1 tipes dan 3 lagi ada yang sebelumnya dia sakit, ada juga yang mungkin dari perjalanan jauh karena itu info dari orang tuanya," katanya.

Akan hal itu, ia mengaku belum bisa memastikan siswa tersebut memang keracunan MBG karena masih menunggu hasil uji laboratorium.

Terlebih, kata dia, gejala keracunan akan muncul setelah beberapa saat diproses oleh tubuh sehingga tidak langsung bereaksi.

"Tadi disampaikan oleh Dinkes dengan puskesmas, ketika itu keracunan maka responsmya tidak cepat setelah makan, karena keracunan ada tenggat waktu, karena inkubasi dalam tubuhnya selama 2 sampe jam gitu," katanya.

Diuji Lab

Andri Rahman mengatakan, saat ini sampel makanan berupa telur balado dan capcay sedang dilakukan uji laboratorium.

"Sampel makanan kemarin sudah dibawa ke lab Pemda Kabupaten Bogor untuk cek lab," ujarnya, Kamis (25/9/2025).

Menurutnya, pengujian tersebut sangat diperlukan untuk mengungkap penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.

Pasalnya, kata dia, dari 1.186 siswa yang mengonsumsi MBG hanya empat orang yang merasakan gejala seperti mual, muntah, dan pusing.

"Maka ketika bicara iya dan tidaknya belum bisa dipastikan. Apakah benar atau tidak, karena ketika benar ya harus benar itu informasi keracunan, ketika tidak ya tidak," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved