Keluarga yang Tinggal di Gubuk Rancabungur Sulit Dapat Bantuan, Pemkab Bogor Beri Syarat
Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor telah melakukan assessment ke lokasi.
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Ardhi Sanjaya
Namun karena tak selalu ada pekerjaan, ia berinisiatif membantu istrinya membuat sapu lidi untuk jual.
Tugasnya adalah mencari dan mengumpulkan bahan sapu lidi ke kebun sawit yang tak jauh dari rumahnya lalu dibawa pulang.
Ayah dari dua orang putra itu mengatakan, pekerjaan yang dijalaninya saat ini tidak mencukupi untuk kebutuhan di rumah.
Kendati demikian, ia terus berusaha mencari uang agar keluarganya tidak kekurangan, terlebih anak pertamanya telah bersekolah dibangku kelas III SD dan anak keduanya masih berusia 4 tahun.
Bekerja sebagai kuli bangunan, Dedi mengaku mendapat upah sebesar Rp120 ribu perhari yang dibayarkan setiap satu meinggu sekali.
Sementara itu penghasilan dari sapu lidi yang dibuatnya tidak menentu, sebab, tiap satu ikat sapu lidi dibeli oleh pengepul dengan harga Rp3.500.
"Engga nutup, cuma kan daripada diem aja, daripada maen," katanya.
Dalam membangun gubuk tersebut, Dedi memanfaatkan material sisa proyek yang dikerjakannya sebagai pekerja bangunan.
Berbagai material seperti kayu, atap genteng yang tak terpakai dibawa pulang untuk membangun istananya.
"Iya barang-barang bekas, kayu-kayu bekasnya dibawa pulang," katanya.
Wujudkan Tata Kelola Permukiman Terintegrasi, Pemkab Bogor Bentuk Forum PKP dan Perkuat Basis Data |
![]() |
---|
Pilunya Nasib Remaja di Hambalang Bogor Ditemukan Tewas di Danau, Korban Sempat Hilang 3 Hari |
![]() |
---|
Pria yang Lompat dari Jembatan Garendong Rumpin Ditemukan Tewas di Ciseeng, Hanyut Sejauh 3 KM |
![]() |
---|
Hilang 3 Hari Usai Pamit Pergi Mancing ke Danau, Remaja di Hambalang Bogor Ditemukan Tewas |
![]() |
---|
Sindir KLH, Mulyadi Minta Prabowo Evaluasi Kebijakan Penyegelan Lokasi Wisata di Puncak Bogor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.