Mengulik Museum Pajajaran yang Jadi Mimpi Pemkot Bogor, Berada di Kawasan Istana Kuno yang Hilang
Bentuk bangunan museum ini terpantau berupa bangunan beton modern namun memiliki desain ala rumah adat Sunda.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Museum Pajajaran merupakan proyek Pemerintah Kota Bogor yang kini masih dalam proses penyelesaian.
Museum ini juga menjadi mimpi Pemkot Bogor untuk punya museum yang mengenang era Kerajaan Pejajaran yang berjaya di masa lalu serta jadi magnet wisata baru di Kota Bogor.
Pantauan TribunnewsBogor.com, bangunan museum ini tampak sudah selesai dibangun, tapi masih belum dibuka untuk umum.
Sebab koleksi museum ini masih akan dilengkapi lebih lanjut.
Bentuk bangunan museum ini terpantau berupa bangunan beton modern namun memiliki desain ala rumah adat Sunda.
Seperti bagian atap genteng yang bentuknya beda dari bangunan pada umumnya di masa sekarang.
Bentuk atap museum ini mirip dengan rumah adat Sunda yang disebut Julang Ngapak.
Selain bangunan utama museum, ada pula menara dengan diberi desain atap genteng yang tak jauh berbeda.
Kemudian gapura pintu masuk di area pagar depan museum juga didesain mirip gerbang era kerajaan.
Pintunya yang berwarna coklat diapit oleh dua pilar beton tinggi dengan atap genteng yang juga berdesain atap rumah adat Julang Ngapak.
Lokasi Museum
Lokasi museum ini berada di Jalan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, berada di area dataran tinggi yang memiliki pemandangan indah Gunung Salak.
Kawasan Batutulis ini memang merupakan kawasan yang diyakini sebagai kawasan berdirinya Istana Kerajaan Pajajaran di masa lalu.
Ini ditandai dengan ditemukannya Prasasti Batutulis, serta beberapa situs kuno era kerajaan di sekitarnya
Ditambah pula adanya nama jalan di sekitarnya seperti Jalan Lawang Gintung yang juga diyakini dulunya merupakan 'lawang' atau gerbang menuju istana.
Belum lagi di tepi Jalan Lawang Gintung yang menyambung ke Jalan Batutulis ini juga berdiri tugu peringatan yang menulis deskripsi soal Istana Kerajaan yang hilang.
Deskripsi itu bersumber dari buku yang ditulis Tome Pires, seorang diplomat Portugis pada tahun 1500-an.
"Kota tempat raja berada sepanjang tahun adalah Kota Besar Dayo (Dayeuh). Kota itu memiliki rumah-rumah yang dibangun dengan baik dari daun palem dan kayu. Mereka mengatakan bahwa rumah raja memiliki banyak pilar sebesar tong anggur, dan tingginya lima depa (9,14 meter), serta ukiran kayu yang indah di puncak pilar, dan sebuah rumah yang sangat indah," begitu bunyi tulisan yang terpampang tak jauh dari Museum Pajajaran.
Koleksi Museum
Koleksi Museum Pajajaran ini masih dianggap belum lengkap, namun di dalamnya sudah diisi sejumlah deskripsi-deskripsi soal Kerajaan Pajajaran.
Catatan-catatan soal Kerajaan Pajajaran ini disimpan di museum atas hasil kerja sama antara Pemkot Bogor dan Universitas Padjajaran (Unpad).
Diantaranya seperti temuan-temuan catatan lama yang mengungkap eksistensi Kerajaan Pajajaran di masa lalu.
Sampai deskripsi hari-hari terakhir Kerajaan Pajajaran sebelum akhirnya hilang ditelan waktu.
Hal ini juga disampaikan Wali Kota Bogor Dedie Rachim melalui akun media sosial Wali Kota Bogor saat menerima kunjungan Menteri Kebudayaan pada Senin (27/10/2025).
"Kita sih punya ini (koleksi) sedikit, dulu ini dari Unpad, kurang lebih ini lah, ini cerita yang kita himpun dengan ahli dari Unpad, Profesor Nina," papar Dedie Rachim di hadapan Menbud Fadli Zon.
Dalam kunjungan tersebut diungkap pengembangan akan terus berlanjut yang mana museum akan diintegrasikan dengan Situs Batutulis yang lokasinya berdekatan.
Termasuk melengkapi koleksi dan diperkirakan Museum Pajajaran bisa dibuka untuk umum pada tahun 2026 mendatang.
Pembangunan Museum
Museum Pajajaran ini dibangun pada tahun 2023 lalu yang mana lahannya merupakan lahan bekas bangunan sekolah.
Gapura pintu masuk Museum Pajajaran awalnya berdesain mirip keraton Jawa.
Namun kemudian diubah setelah dikritisi budayawan dan sejarawan karena tidak mencerminkan Sunda.
Pembangunan museum itu menelan anggaran Rp 14,7 Miliar dari APBD Kota Bogor.
Pada Jumat (22/12/2023), bangunan Museum Pajajaran diresmikan oleh Wali Kota Bogor yang saat itu masih dijabat oleh Bima Arya.
Namun untuk interior dan koleksi museum dilakukan di tahap selanjutnya, yang mana hingga Oktober 2025 masih belum rampung.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
| Duduk Perkara Ormas Geruduk Pasar Parung Bogor, Berawal dari Ogah Bayar Parkir Berujung Kekerasan |   | 
|---|
| Kandang di Pamijahan Bogor Ludes Terbakar, 19 Ekor Kambing Ikut Terpanggang |   | 
|---|
| Hijaukan Bogor Selatan Lewat Tanam Pohon Bareng KLH, Pemkab Bogor Pastikan Investasi Tetap Tumbuh |   | 
|---|
| Hadiri Acara Temu Pemuda, Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin Kompak Ingatkan Semangat Sektor Pertanian |   | 
|---|
| Pastikan Tak Ada Anak Buahnya yang Pakai Narkoba, Pegawai Pemkab Bogor Bakal Rutin di Tes Urine |   | 
|---|

 
			
 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.