Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Sederet Cerita Warga Sekitar Jembatan MA Salmun Bogor, dari Cerita Aneh hingga Kejadian Heboh

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jembatan itu dibangun Belanda sekitar tahun 1920-an.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Penampakan kontruksi Jembatan MA Salmun di atas Sungai Cikapancilan, di Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu (5/11/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jembatan MA Salmun, Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor merupakan salah satu jembatan peninggalan kolonial Belanda di Bogor.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Rabu (5/11/2025), jembatan ini berada di dekat Pasar Anyar dan juga Gasfabriek, perusahaan gas yang juga dibangun di era kolonial.

Di bawah jembatan ini merupakan aliran Sungai Cipakancilan.

Di sekitar bantaran Sungai Cipakancilan di bawah jembatan ini terdapat pemukiman padat penduduk.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, jembatan itu dibangun Belanda sekitar tahun 1920-an.

Warga sekitar pun mengetahui bahwa jembatan itu memang jembatan dari era kolonial namun sudah pernah diperbaiki pemerintah.

Mirip seperti Jembatan Otista yang juga dibangun Belanda, Jembatan MA Salmun juga menggunakan struktur lengkung di bawah jembatannya.

Namun bedanya, lengkungan jembatan MA Salmun dibuat lebih kecil mendekati aliran sungai sehingga tiang-tiang penyangganya memanjang dari jembatan di atas ke bawah.

Penampakan kontruksi Jembatan MA Salmun di atas Sungai Cikapancilan, di Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu (5/11/2025).
Penampakan kontruksi Jembatan MA Salmun di atas Sungai Cikapancilan, di Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu (5/11/2025). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Cerita Aneh

Salah satu warga sekitar, Mak Ica (71), menceritakan bahwa dia sudah sejak kecil tinggal di kawasan Jembatan MA Salmun ini.

Dia akui, jembatan dari zaman Belanda itu dulu memiliki cerita-cerita aneh.

"Waktu ibu masih kecil katanya suka ada yang putih-putih berdiri di situ, memedi," kata Ica kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (5/11/2025).

"Ada yang ngelihat warga sini katanya, terus katanya ada kepala jalan-jalan, ada yang pulang kerja dicegat yang putih," imbuhnya.

Namun itu hanya cerita dari mulut ke mulut, diduga hanya untuk mengakuti anak-anak agar tidak main di sekitar lengkungan kolong jembatan agar tidak tercebur ke Sungai Cipakancilan.

"Sekarang mah jarang ada (cerita-cerita aneh)," kata Mak Ica.

Kejadian Heboh

Ica mengatakan bahwa dulu pernah ada kejadian heboh di sekitar Jembatan MA Salmun tersebut.

Yaitu warga dikejutkan oleh temuan mayat wanita di aliran Sungai Cipakancilan.

"Dulu itu pernah orang hanyut, itu udah kayak bule, putih, montok, tinggi besar, masih pake sepatu, masih ada tasnya," kata Ica.

Mayat perempun itu hanyut kemudian ditemukan warga kemudian dilaporkan kepada aparat.

"Gak tahu nyeburin diri atau kecelakaan," kata Ica.

Peristiwa itu, kata dia, sudah lama terjadi, namun Ica tak ingat tahun pastinya.

"Udah lama itu," katanya.

Penampakan kontruksi Jembatan MA Salmun di atas Sungai Cikapancilan, di Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu (5/11/2025).
Penampakan kontruksi Jembatan MA Salmun di atas Sungai Cikapancilan, di Kelurahan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Rabu (5/11/2025). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Longsor

Pinggiran aliran Sungai Cipakancilan diketahui merupakan area yang pernah longsor.

Bahkan terpantau, ada akses tangga setapak yang nyaris ambrol.

Sebagian warga ada yang masih menggunakan tangga itu, tapi sebagian tak mau menggunakannya karena berbahaya bisa longsor sewaktu-waktu.

Termasuk Mak Ica yang juga enggan melintasi akses tangga yang nyaris ambrol itu.

"Ibu mah jarang lewat sana, lewat sini aja (jalan memutar)," kata Ica.

Dalam pemberitaan surat kabar Het Vaderland 19 November 1911 silam, longsor pernah terjadi di kawasan jembatan ini.

Longsor itu berdampak ke rumah-rumah warga, namun beruntung tak ada korban jiwa.

Dari pemberitaan tahun 1911 silam itu juga diketahui bahwa sebelum jembatan modern dibangun 1920-an, Jembatan MA Salmun dulu disebut sebagai Jembatan Besi Ciwaringin.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved