Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Pengakuan 3 Pembunuh Pria di Bojonggede Bogor Mengejutkan, Ungkap Alasan Lucuti Pakaian Korban

Terungkap cara sadis pelaku pembunuhan menghabisi nyawa pria di Bojonggede Bogor. Korban dalam kondisi setengah telanjang saat ditemukan.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: khairunnisa
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
PEMBUNUHAN PRIA DI BOGOR: Tampang tiga pelaku penganiayaan yang menewaskan pria di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Rabu (5/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Pengakuan pelaku pembunuhan pria yang menggegerkan warga Bojonggede, Kabupaten Bogor mengejutkan.

Diwartakan sebelumnya, seorang pria berinisial AN ditemukan tewas mengenaskan dalam rumah kontrakan di Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Korban tewas usai dianiaya oleh tiga pelaku dengan cara dipukul serta lehernya dijerat menggunakan kawat bendrat.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi berlumuran darah dengan kondisi setengah telanjang tanpa celana.

Kasatreskrim Polres Metro Depok, Kompol Made Gede Oka Utama mengatakan, penyebab korban setengah telanjang lantaran para pelaku menggunakan pakaiannya untuk membersihkan darah.

"Memang kondisi korban setengah telanjang, pengakuan dari para tersangka mereka panik dan me-lap darah korban menggunakan baju korban," ujarnya, Rabu (5/11/2025).

Sebelumnya diberitakan, seorang pria ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di wilayah Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor.

Korban yang diketahui berinisial AN ditemukan tak bernyawa dengan kondisi berlumuran darah dan setengah telanjang di dalam kontrakan.

AN dikeroyok oleh tiga orang pelaku berinisial MFR, MEO, dan AS pada Senin (3/11/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Ketiga pelaku kini telah diamankan oleh pihak kepolisian dari Polres Metro Depok karena Bojonggede masuk dalam wilayah hukumnya.

Baca juga: Sempat Kabur ke Caringin Bogor, 3 Pelaku Pembunuhan di Bojonggede Bogor Dijerat Pasal Berlapis

Kasatreskrim Polres Metro Depok, Kompol Made Gede Oka Utama mengungkapkan, korban dianiaya secara sadis di dalam kontrakan tersebut.

"Ketiga tersangka ini melakukan penganiayaan melakukan pemukulan dan juga menggunakan benda-benda, senjata tajam dan pecahan vas yang ada di TKP. Salah satu tersangka menjerat leher korban denga kawat bendrat," ujarnya, Rabu (5/11/2025).

Akibat kejadian tersebut, korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara dan berdasarkan hasil visum sementara, luka yang menyebabkan kematian korban yaitu di bagian leher, kepala, dan dada.

Adapun motif di balik pembunuhan ini yaitu pelaku ingin menguasai harta benda milik korban yang baru berkenalan di media sosial.

"Baru kali itu mereka bertemu, namun di chat ataupun di grup Facebook memang sudah sehari sebelumnya. Ajakan nongkrongnya itu yang menjadi bahan penyidikan kami, intinya mengajak korban untuk nongkrong," katanya.

Persoalan mulai terjadi saat salah satu tersangka berinisial MEO meminjam uang kepada korban senilai Rp4 juta ketika nongkrong bareng.

Akan tetapi korban menolak untuk meminjamkan uang yang membuat tersangka merasa tersinggung dan terjadi percekcokan.

"Meminjam uang kepada korban dengan alasan untuk biaya persalinan pacarnya," katanya.

Saat keributan itu terjadi, korban berusaha melarikan diri meninggalkan para tersangka di tempat tersebut.

Akan tetapi salah satu pelaku mendorong korban dan diikuti oleh pelaku lainnya yang berujung penganiayaan.

Korban dikeroyok oleh para pelaku menggunakan benda-benda yang ada di tempat kejadian seperti vas, senjata tajam, gitar, hingga kawat bendrat hingga akhirnya tak bernyawa.

Adapun motif di balik aksi penganiayaan hingga menewaskan seseorang ini adalah karena pelaku ingin menguasai barang berharga milik korban karena terhimpit kebutuhan.

"Yang diambil barang korban adalah HP dan kunci sepeda motor, jadi kita bisa menganggap para tersangka memang berniat untuk mengambil motor korban, namun karena situasi sudah panik, digedor-gedor oleh tetangga hanya kuncinya saja yang diambil, jadi memang ingin menguasai harta benda korban," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved