Tak Punya Jembatan, Warga Tanjungsari Bogor Sudah Puluhan Tahun Bawa Jenazah Lewat Sungai
Warga Kampung Inpres, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor menceritakan bagaimana ngerinya menggotong jenazah.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Vivi Febrianti
"Sampai sekarang belum ketemu itu cangkulnya," kata Osim.
Osim mengaku saat itu dia mengenakan celana, namun ada pula warga yang mengenakan sarung.
Semuanya basah saat mengikuti proses pemakaman itu.
"Datang ke makam tuh pada basah kemarin mah, kan airnya segini (sepinggang), sekarang mah udah dangkal lagi," kata Osim.
Dia mengatakan bahwa ada tiga kampung di kawasan itu yang juga kerap menerobos aliran sungai karena tak ada jembatan saat melakukan pemakaman.
Sejauh ini, tak ada kecelakaan yang menimpa warga yang menggotong keranda seberangi sungai tersebut.
Namun, ketika ada warga meninggal dan harus dilakukan pemakaman, warga akan kesulitan jika kondisi cuaca buruk dan aliran Sungai Cimapag meluap.
"Yang celaka mah gak ada, cuman warga susah aja nyeberang. Warga tuh butuh banget jembatan, minimal rawayan lah, supaya gak ada gangguan gitu kalau nyeberang," ungkapnya.
| Pohon Besar di Depan Balaikota Bogor Mulai Ditebang, Pengerjaan Berhari-hari, Tanam Pohon Baru |
|
|---|
| Dedie Rachim Lantik 22 Kepala SD di Bogor, Tegaskan Misi Cetak Generasi Emas 2045 |
|
|---|
| Cuaca Bogor 8 November 2025: BMKG Prediksi Hujan Guyur Siang Hari, Malam Cenderung Berawan |
|
|---|
| SMAN 3 Bogor Juara 1 di Fazzio Youth Festival 2025, Kini Bersiap Melawan Sekolah Tingkat Nasional |
|
|---|
| Fazzio Youth Festival 2025 Jadi Wadah Kreativitas, Berhasil Sedot Animo Pelajar Bogor |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.