50 Siswa di Kota Bogor Diduga Keracunan MBG, Alami Mual Muntah hingga Sesak

Siswa yang diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang makanannya dibuat oleh dapur atau SPPG Batutulis Bogor bertambah.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
KERACUNAN MBG - Siswa yang diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang makanannya dibuat oleh dapur atau SPPG Batutulis Bogor bertambah. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Siswa yang diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang makanannya dibuat oleh dapur atau SPPG Batutulis Bogor bertambah.

Penambahan itu berasal dari SMK PUI sebanyak 12 orang. 

Alhasil, saat ini, total pelajar yang diduga keracunan sebanyak 50 orang.

Sebelumnya, 36 murid SDN Batutulis, dan Lawang Gintung dilarikan ke Puskesmas Bogor Selatan.

Camat Bogor Selatan, Irman Khaerudin mengatakan, saat ini mereka semua terus ditangani.

Untuk kondisi terkini, siswa SDN beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang.

“Untuk kondisi terkini, yang dari SD sebagian besar sudah pulang. Tinggal satu orang, tapi tadi saya sudah tanya ke dokter di Puskesmas Kecamatan Bogor Selatan, kondisinya bagus. Hanya satu yang masih diobservasi di puskesmas,” kata Irman saat dijumpai TribunnewsBogor.com.

Sedangkan untuk anak-anak SMK PUI, ada 12 orang. 

Dari jumlah itu, lima orang kita rujuk ke rumah sakit terdekat yakni Rumah Sakit Melania dan Rumah Sakit BMC. 

“Keluhan mereka rata-rata pusing, mual, ada beberapa yang muntah, dan ada yang sesak,” tandasnya.

Tanggung biaya pengobatan

Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau SPPG Batutulis siap bertanggung jawab pasca adanya 50 murid dari SMK PUI dan Batutulis yang diduga keracunan.

Dapur ini sendiri diketahui melayani dan menyuplai makanan MBG untuk sekolah tersebut.

Pada hari ini, Jumat (14/11/250 murid itu mengalami gejala mual hingga muntah pasca mengonsumsi MBG.

Legal Dapur MBG Batutulis, Agus Murianto mengatakan, pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan instansi terkait.

Pihaknya siap bertanggung jawab pasca kejadian ini.

“Penyebab peristiwa ini masih kami telusuri. Tapi sebagai bentuk tanggung jawab moral, kami akan menanggung seluruh biaya pengobatan dan memastikan anak-anak pulih dan sehat kembali sehingga bisa mengikuti sekolah seperti biasa,” kata Agus dijumpai TribunnewsBogor.com di Puskesmas Bondongan.

Baca juga: Tidak Hanya Murid SD, 12 Murid SMK PUI Bogor Selatan Juga Diduga Keracunan MBG, Kini Totalnya 50

Dapur masih menunggu hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Labkesda Dinkes.

Hasil ini nantinya menjadi jawaban penyebab makanan apa yang membuat siswa diduga keracunan ini.

“Kedua, saat ini kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mengetahui penyebabnya. Dengan mengetahui penyebab yang pasti, kami bisa melakukan  problem solving yang tepat,” ujarnya.

Untuk menunya sendiri, ia memastikan berasal dari bahan baku yang sudah sesuai SOP.

“Kalau untuk menu secara pasti kami tidak ikut teknisnya, karena posisi kami di bagian legal perusahaan. Tapi pada prinsipnya bahan-bahan yang kami peroleh semua adalah bahan yang sangat fresh,” ucapnya.

Ia memastikan, dapur MBG Batutulis ini sudah sesuai standar operasional (SOP) yang berlaku.

Mulai dari kebersihan, bahan baku, hingga proses penyajian sudah sesuai SOP.

“Semua sudah kami lakukan. Itulah mengapa hari ini kami belum bisa menjawab apa penyebabnya. Tapi yang pasti kami bertanggung jawab penuh terhadap pemulihan kesehatan adik-adik kami,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved