Budayawan Sentil PT KAI Usai Cagar Budaya Terancam Imbas Longsor Batutulis Kota Bogor

Sebab longsor yang terjadi di Jalan Saleh Danasaswita dekat proyek pembangunan underpass PT. KAI belum juga diperbaiki.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Penampakan Jalan Saleh Danasasmita, kawasan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor yang mengalami longsor, Rabu (19/11/2025). Sementara ini untuk kendaraan roda empat masih belum bisa melintas akses jalan ini karena sebagian badan jalan yang amblas. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Budayawan dari Forum Kabuyutan Pakwan Padjadjaran (FKPP) sentil PT KAI setelah adanya cagar budaya yang kini ikut terancam pasca longsor.

Sebab longsor yang terjadi di Jalan Saleh Danasaswita dekat proyek pembangunan underpass PT KAI belum juga diperbaiki.

Kendaraan yang melintas dari arah Batutulis ke Cipaku atau sebaliknya pun kini terbatas, hanya roda dua.

Untuk mobil belum bisa melintas karena sebagian badan jalan masih belum diperbaiki.

Hal ini memunculkan wacana pemerintah untuk membangun jalan baru alternatif menggunakan areal sekitar cagar budaya yang akhirnya dihadapkan dengan penolakan dari FKPP.

Ketua FKPP Lutfi Suyudi mengatakan bahwa seharusnya PT. KAI bisa memperbaiki akses jalan warga yang rusak karena longsor tersebut.

Dia juga menyebut bahwa dulu Jalan Saleh Danasaswita itu jarang longsor, tidak seperti sekarang.

"Dulu-dulu juga jalan yang longsor itu gak pernah longsor, dulu jalannya jelek tapi aman ratusan tahun gak pernah longsor," kata Luthfi kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (19/11/2025).

"Semenjak dibangun PT. KAI pembangunannya akhirnya jadi gitu, jadi longsor. Itu sama sekali gak ada betonisasi jalannya, cuman dipakai besi aja ditanclebin-tanclebin begitu," imbuhnya.

Terlebih kata dia, longsor di Jalan Saleh Danasaswita ini belum lama terjadi setelah proyek PT. KAI selesai.

"Itu baru enam bulan dibangun, langsung longsor, itu kan masih garansi PT. KAI, anggaran Rp 74 Miliar itu, besar, APBN," katanya.

"Sekarang tanggung jawab PT. KAI mana ?, kan itu uang masyarakat, kenapa tidak diperbaiki ?, itu kan masih garansinya PT. KAI," ujar Lutfi.

Jika mengganti jalan longsor itu dengan areal lahan sekitar Situs Bunker Mandiri dan Sumur Tujuh, kata dia, jadi masalah baru karena merupakan area cagar budaya.

"Saya sudah sampaikan juga, jalan yang longsor itu bermasalah, kenapa tidak diperbaiki sama PT. KAI ?," katanya.

"Sekarang jalan yang longsor bermasalah, bikin lagi pengalihan jalan ke jalan cagar budaya, itu kan jadi masalah kedua," imbuh Lutfi.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved