Kuota Keberangkatan Haji di Kota Bogor Berkurang Tahun 2026, Kini Hanya 597 Jamaah
Kuota keberangkatan haji di Kota Bogor pada tahun 2026 mengalami penurunan dari sebelumnya 929 jamaah menjadi 597 jamaah.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kuota keberangkatan haji di Kota Bogor pada tahun 2026 mengalami penurunan dari sebelumnya 929 jamaah menjadi 597 jamaah.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, usai menerima kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI di Pusat Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kota Bogor, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kamis (20/11/2025).
Dedie mengatakan, penurunan kuota tersebut merupakan bagian dari sosialisasi kebijakan baru Kementerian Haji dan Umrah terkait pengaturan ulang asas keadilan dalam penentuan jamaah haji.
Melalui kebijakan baru, nomor urut pendaftaran kini disatukan secara provinsi, bukan lagi berdasarkan kabupaten/kota.
"Dengan pengembalian kebijakan kepada nomor urut pendaftaran, jumlah kuota haji Kota Bogor kemudian berkurang," kata Dedie Rachim.
Kebijakan ini akan mulai diberlakukan pada 2026 mendatang.
Namun, ia berharap, pada tahun 2027, kuota haji bisa kembali seimbang.
"Insyaallah mereka yang sudah siap akan diprioritaskan untuk berangkat pada 2027," ujarnya.
Sementara, Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, menyampaikan bahwa kunjungan kerja ke PLHUT Kota Bogor dilakukan untuk memastikan pelayanan haji berjalan optimal.
Termasuk pembangunan sarana pelayanan terpadu yang kini dinilai sudah siap beroperasi.
"Kami berterima kasih kepada Pemkot Bogor yang telah menyediakan lahan untuk PLHUT. Pelayanan ke depan saya rasa akan lebih baik," kata Singgih.
Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat tengah berupaya memastikan pemerataan kuota haji secara nasional sesuai Undang-Undang, yakni berdasarkan nomor urut antrian, bukan wilayah.
"Ini tahun pertama transisi. Ke depan, insyaallah lebih baik lagi. Pemerintahan Pak Prabowo sangat konsen untuk perbaikan pelayanan haji dan umrah agar jamaah bisa beribadah dengan lebih khusyuk," ucapnya.
Singgih juga mengakui banyak daerah mengalami pengurangan kuota drastis.
Salah satu yang paling berat adalah Cianjur.
Kondisi ini sempat membuat masyarakat terkejut, terutama yang sudah mengeluarkan biaya untuk pemeriksaan kesehatan.
"Pemerintah harus segera memberikan sosialisasi dan mencari solusi bagi jamaah yang sudah melakukan check-up maupun persiapan lainnya," ujarnya.
Kasi Haji Kemenag Kota Bogor Indra Karmawan, menjelaskan bahwa penurunan kuota haji tahun 2026 bukan hanya terjadi di Kota Bogor, melainkan hampir di seluruh daerah di Jawa Barat.
Hal ini karena kuota tidak lagi dibagi per kabupaten/kota, melainkan dihitung berdasarkan waiting list tingkat provinsi.
"Jawa Barat berada pada posisi nomor tiga waiting list nasional setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Karena itu kuotanya berkurang hampir 9.000 jamaah," jelas Indra.
Terkait sosialisasi, Kemenag Kota Bogor sudah turun langsung ke berbagai KBIHU untuk menjelaskan perubahan aturan kepada jamaah.
"Alhamdulillah jamaah Kota Bogor kondusif dan bisa menerima bahwa ini asas keadilan. Yang mendaftar duluan, maka berangkat duluan," tandasnya.
| Cerita Praktik Sesajen di Masa Lalu Jembatan Satu Duit Kota Bogor, Dulu Dikenal Angker |
|
|---|
| Pertama di Indonesia, Perumda Pasar Tohaga Luncurkan Lapak BSI di Pasar Cisarua Bogor |
|
|---|
| UMK Bogor Rp4,8 Juta Dinilai Belum Layak, Buruh Ungkap Keluhan Sulitnya Punya Tabungan |
|
|---|
| Beri Solusi Permasalahan Obesitas, RSUD Bakti Pajajaran Bogor Hadirkan Klinik Gizi dan Agroherbal |
|
|---|
| Tolak Upah Murah, Buruh di Kabupaten Bogor Geruduk Kantor Bupati |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/Kuota-keberangkatan-haji-di-Kota-Bogor-pada-tahun-2026.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.