Isi Chat Terakhir Yuda, Kakak Ungkap Rasa Dejavu Lihat Berita Kerangka Manusia dalam Pohon Aren

Kakak Muhammad Yuda Prawira, Cut Meutia Sari membeberkan isi chat terakhir dengan adiknya yang hilang sejak 2023 lalu

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase Humas Polres Sergai dan Facebook/Cut Meutia Sari
HEBOH KERANGKA MANUSIA DI POHON AREN - Foto temuan kerangka manusia di pohon aren dan foto barang-barang di sekitarnya, Kakak Muhammad Yuda Prawira, Cut Meutia Sari membeberkan isi chat terakhir dengan adiknya yang hilang sejak 2023 lalu. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kakak Muhammad Yuda Prawira, Cut Meutia Sari membeberkan isi chat terakhir dengan adiknya yang hilang sejak 2023 lalu.

Hal itu dia ungkap di tengah heboh temuan kerangka manusia dalam pohon aren di Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Seirampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Kerangka manusia itu diduga merupakan jasad Muhammad Yuda yang hilang tersebut.

Meutia mengungkap isi chat pilu dengan Muhammad Yuda ketika keluarga mencari keberadaan Yuda namun tak kunjung ditemukan.

Isi chat itu Meutia ungkap melalui akun Facebook pribadinya.

"Saya yang kehilangan kabar adik saya sejak dua tahun ini," tulis Meutia, Selasa (9/9/2025) kemarin.

"Tiba-tiba tahu ada kerangka manusia di belakang rumah," sambung dia.

Meutia mengungkap bahwa dua tahun Yuda hilang tidak ada yang tahu kecuali kelurga yang terus mencari.

Dia juga mengungkap chat terakhir dengan adiknya ketika Yuda hilang tak ada kabar.

"Chat-an ku sama adikku gak pernah akun hapus," katanya.

"Terakhir aku chat adikku, tanya dia dan tetep doain dia dimana pun sehat," sambung Meutia ungkap isi chat tersebut.

Kemudian Meutia juga memposting tangkapan layar pesan yang dia kirim ke Yuda tahun 2023 dan 2024 lalu.

"Yuda dimana kau ??, mamakmu sakit," tulis pesan Meutia ke Yuda tahun 2023 lalu.

"Dek..mamak sakit. Diamana pun kamu berada, semoga kamu sehat selalu, dikelilingi orang baik," tulis pesan Meutia ke Yuda 2024 lalu.

Ketika heboh temuan kerangka manusia dalam pohon aren, Meutia mengaku merasa dejavu.

Yaitu ketika dia melihat foto barang-barang berupa gelang, handphone dan pakaian kerangka manusia tersebut.

"Walau aku dejavu liat ini langsung ingat sama adikku, tapi aku harap ini bukan adikku. Aku harap dan selalu berdoa adikku masih ada dan masih sehat," tulis Meutia.

Dia mengaku bahwa pihak keluarga hanya masih menduga-duga bahwa kerangka manusia di dalam pohon aren itu adalah adiknya yang hilang 2023 lalu.

"Kami sekeluarga cuma bisa menduga duga. Sambil nunggu kabar selanjutnya dari pihak berwenang," ungkapnya.

Keterangan Polisi

Kapolsek Firdaus, AKP Ahmad Albar, menyampaikan bahwa dugaan tersebut muncul setelah adanya laporan dari seorang warga bernama Amrita Hamid yang mengaku sebagai ibu dari Yuda.

Menurut ibu Yuda tersebut, anaknya sempat berpamitan untuk merantau pada Agustus 2023.

Namun sejak saat itu tidak pernah memberi kabar.

“Alasannya merantau. Begitu berangkat, tidak ada kabar. Keluarga mencurigai karena pakaian yang ditemukan di lokasi mirip dengan yang biasa dikenakan Yuda,” ujar AKP Ahmad Albar, dikutip dari Prohaba.co.

Polisi sementara ini masih belum bisa memastikan identitas kerangka manusia di dalam pohon aren itu adalah Yuda.

Polisi masih harus memastikan dengan cara pemeriksaan DNA.

“Karena tinggal kerangka saja, belum bisa disimpulkan apakah ini kasus pembunuhan atau bukan,” tambahnya.

Awal Temuan Kerangka Manusia

Temuan kerangka manusia di pohon aren ini bermula dari seorang warga bernama Rian Barus yang hendak memanen buah sawit.

Dia melihat pohon aren yang sudah tumbang dan mati akibat angin kencang.

Warga ini menginjak batang pohon aren itu saat melintas, kemudian batang pohon itu retak dan memperlihatkan tulang-tulang mencurigakan.

“Waktu dipijak, pohonnya retak. Ternyata terlihat ada tulang. Pas kami buka, rupanya kerangka kayak manusia,” jelas Rian.

Setelah penemuan tersebut, Rian langsung melaporkan ke kepala dusun yang kemudian meneruskannya ke pihak kepolisian.

Polisi saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan DNA untuk memastikan identitas korban.

Proses ini diperkirakan memerlukan waktu, mengingat minimnya data pembanding selain dari pihak keluarga.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved