Misteri Sosok S yang Bocorkan Rekening Dormant Pemicu Kacab Bank BUMN Dibunuh, Benarkah Orang Dalam?

Jadi pemicu pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta, sosok S yang bocorkan rekening dormant ke pelaku hingga kini masih jadi misteri.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Instagram Ilham Pradipta dan dokumentasi istimewa
PEMBUNUHAN KACAB BANK: Tangkapan layar sosok Ilham Pradipta (kanan) dan pelaku penculikan serta pembunuhan (kiri). Jadi pemicu pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta, sosok S yang bocorkan rekening dormant ke pelaku hingga kini masih jadi misteri. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Otak pembunuhan dan penculikan Ilham Pradipta, Kepala Cabang Bank BUMN masih bungkam soal sosok yang membocorkan perihal rekening dormant.

Rekening dormant adalah rekening bank yang tidak aktif/tidak ada aktivitas transaksi dalam jangka waktu tertentu.

Untuk diketahui, motif perampasan nyawa Ilham Pradipta adalah karena otak pembunuhan yakni C alias Ken ingin memindahkan rekening dormant ke rekening penampungan sementara.

Guna melancarkan aksinya, C alias Ken pun meminta bantuan kepada Dwi Hartono alias DH untuk mencarikan orang yang bisa membujuk kacab Bank BUMN Ilham Pradipta untuk memindahkan rekening dormant tersebut.

Namun keinginan C alias Ken itu tak dikabuli Ilham sehingga memicu rencana penculikan dan pembunuhan terhadap yang bersangkutan.

"Motif dari para pelaku melakukan perbuatannya yaitu para pelaku ataupun para tersangka berencana untuk melakukan pemindahan uang dari rekening Dormant ke rekening penampungan yang telah dipersiapkan," ungkap Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra dalam konferensi pers Selasa (16/9/2025) kemarin.

Perihal motif dari penculikan dan pembunuhan Ilham tersebut, pihak kepolisian membongkar fakta soal rekening dormant.

Ternyata otak pembunuhan yakni C alias Ken pertama kali tahu ada beberapa rekening dormant terbengkalai adalah atas informasi dari seseorang berinisial S.

Kepada penyidik, C alias Ken mengaku dapat bocoran soal rekening dormant itu dari kenalannya sosok S.

"Terkait dengan rekening dormant, hasil pemeriksaan saudara C alias K itu mendapatkan informasi dari temannya dengan inisial S. Namun ini masih kita dalami dan kita lakukan pengejaran karena identitasnya masih jelas yang disampaikan," kata Kombes Pol Wira Satya Triputra.

Baca juga: Tak Percaya Kacab Bank BUMN Masih Hidup Saat Dibuang, Pengacara Bongkar Gelagat Ilham Sebelum Tewas

Perihal berapa jumlah rekening dormant yang sedang diincar C alias Ken untuk dipindahkan, penyidik belum mengetahuinya.

Sebab sampai sekarang C alias Ken belum mau buka suara ke polisi soal sosok S tersebut.

"Berapa jumlah (rekening dormant yang diincar) sampai sekarang juga belum kita ketahui karena C alias K ini masih tertutup. Jadi hasil pemeriksaan belum mau membuka," imbuh Kombes Pol Wira Satya Triputra.

Pun dengan identitas sosok S yang pertama kali membocorkan soal rekening dormant tersebut, C alias Ken bersikukuh tak mau mengungkapnya.

"Mohon maaf, nanti kalau kita sampaikan (sosok S) nanti lebih ini lagi," sambungnya.

Lebih lanjut, penyidik juga mengurai adanya dugaan orang dalam bank BUMN terlibat dalam penculikan dan pembunuhan Ilham.

Hingga kini belum ada pegawai atau mantan karyawan di bank BUMN yang diamankan polisi atas kematian Ilham pada 20 Agustus 2025 lalu.

"Apakah ada karyawan BUMN yang terlibat? sampai sejauh ini belum ada keterlibatan. Tapi mungkin kita akan melakukan cek ulang kembali nanti. Artinya kita akan sesuai dengan komitmen bahwa siapapun yang terlibat akan kita proses dengan aturan berlaku," ucap Wira.

Baca juga: Keluarga Tak Puas dengan Ancaman Hukum Pelaku Kasus Kacab Bank BUMN, Minta Dijerat Pasal 340

Dugaan keterlibatan orang dalam

Sementara penyidik masih menyelidiki apakah ada orang dalam atau tidak dalam kasus pembunuhan Ilham, pemilik lembaga riset siber Indonesia membongkar fakta mengejutkan.

Chairman CISSREC Pratama Persadha mengurai dari mana saja data mengenai rekening dormant bisa bocor.

"Sebenarnya bank itu enggak salah, data rekening dormant itu tetap data yang terlindungi dan aman. Tapi ada beberapa sumber kebocoran," kata Pratama Persadha dilansir TribunnewsBogor.com dari youtube Kompas TV, Rabu (17/9/2025).

Penyebab pertama data rekening dormant bocor adalah karena keterlibatan orang dalam.

Pernyataan itu serupa dengan isu yang sempat berkembang yakni adanya sosok orang dalam yang terlibat di kasus pembunuhan Ilham.

"Yang pertama adalah ada orang dalam bank, pegawai bank baik yang aktif maupun mantan tapi dia pernah memiliki akses ke core banking. Dia bisa menyalahgunakan kewenangannya untuk mencari daftar rekening dormant," ungkap Pratama.

Lalu kedua, penyebab data rekening dormant bocor adalah karena serangan peretas alias hacker.

"Kedua, jaringan kriminal dengan akses data. Biasanya rekening dormant ini ketika hacker berhasil masuk, mencuri datanya, itu diperjualbelikan di forum darkweb. Di situ orang bisa membeli kalau dia tahu itu rekening dormant di bank tertentu," ucap Pratama.

Selanjutnya, pemicu rekening dormant terbuka ke publik atau perseorangan adalah lewat orang dalam yang tak pernah disangka akan membocorkan data perusahaan.

Mereka biasanya berprofesi sebagai cleaning service atau tenaga outsourcing dari luar bank.

"Ketiga dengan menggunakan social engineering. Pelaku memanfaatkan kenalan sama outsourcing, cleaning service, atau orang yang sering keluar masuk bank, untuk mengidentifikasi rekening yang tidak aktif," kata Pratama.

Terakhir, data mengenai rekening dormant bisa bocor karena salinan fisik auditnya tersebar tanpa atau dengan sengaja.

"Keempat adalah biasanya ada dokumen fisik. Jadi rekening dormant itu biasanya diaudit setiap tahun. Dalam beberapa kasus itu laporan internal itu dicetak, ketika dicetak hasil auditnya, ada yang melihat, bisa dicopy, bisa diperjualbelikan," ujar Pratama.

Dari keempat poin di atas, Pratama menyebut ada dua sosok yang kemungkinan jadi sosok yang membocorkan rekening dormant.

Mereka adalah orang dalam atau Hacker.

"Mau enggak mau, rekening dormant itu ketika bocor, pasti ada hubungannya dengan orang dalam. Kalau tidak, hacker yang sangat bagus yang bisa masuk ke sistem dan mencurinya," pungkas Pratama.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved