Alibi Briptu Rizka Tak Lapor Saat Brigadir Esco Hilang hingga Tewas, Terkuak Alasan Pergi ke Dukun

Briptu Rizka mengurai alibi saat dituduh tidak lapor ke polisi ketika Brigadir Esco hilang lalu ditemukan tewas mengenaskan. Terkuak faktanya.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Instagram dan Kompas TV
PEMBUNUHAN BRIGADIR ESCO: Briptu Rizka (kanan) mengurai alibi saat dituduh tidak lapor ke polisi ketika Brigadir Esco hilang lalu ditemukan tewas mengenaskan. Terkuak fakta sebenarnya dari Briptu Rizka. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Akhirnya pihak Briptu Rizka Sintiyani buka suara terkait isu yang berkembang di tengahpublik atas kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely.

Seperti diketahui, polisi telah menetapkan satu tersangka dalam kasus kematian Brigadir Esco, seorang anggota intel Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tersangka yang diduga membunuh Brigadir Esco itu tak lain adalah istrinya sendiri yakni Briptu Rizka.

Kini Briptu Rizka telah ditahan dan sudah menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Esco.

Kendati resmi jadi tersangka, Briptu Rizka tetap membantah dirinya adalah pelaku.

Melalui pengacaranya, Briptu Rizka mengurai sederet pembelaan dari isu yang berkembang soal pembunuhan Brigadir Esco.

Salah satunya adalah soal Briptu Rizka yang disebut sengaja tidak lapor ke polisi setelah Brigadir Esco menghilang.

Untuk diketahui, Brigadir Esco sempat menghilang pada tanggal 19 Agustus 2025.

Lalu pada 24 Agustus 2025, Esco ditemukan tewas di kebun dekat rumahnya dengan kondisi mengenaskan.

Selama Esco raib tanpa kabar, isunya Rizka tidak melapor sama sekali ke pihak berwajib.

Terkait isu tersebut, pengacara Briptu Rizka, Rossi pun mengurai fakta sebenarnya.

Ternyata selama Esco menghilang, Rizka sibuk mencari keberadaan suaminya.

Bahkan Rizka sempat menyatroni kantor tempat Esco bertugas tapi tak ada kejelasan.

Rizka juga sudah melaporkan hilangnya Esco ke pimpinan kepolisian setempat.

"Apakah upaya itu harus dalam bentuk formal? saya kira itu tidak logis kalau kita hanya mengatakan bu Rizka harus membuat laporan. Buktinya semua teman-teman di Polsek dia (Esco) hilang, ibu Rizka melaporkan itu termasuk pak Kanit Intel," ungkap Rossi dalam wawancara di kanal Youtube Tribun Lombok, Selasa (30/9/2025).

Tak berhenti sampai di situ, Rizka juga sampai meminta bantuan intel untuk melacak ponsel Esco yang tak bisa dihubungi.

Rizka juga memberikan informasi kepada Kanit Intel untuk membantu pencarian Esco.

KASUS BRIGADIR ESCO - Foto Brigadir Esco, Briptu Rizka dan dua anak (KIRI). Pemakaman Brigadir Esco (KANAN). Curhat Pilu Anak Brigadir Esco, Ingin Susul Ayah, Tidak Khawatir Briptu Rizka Dipenjara
KASUS BRIGADIR ESCO - Foto Brigadir Esco, Briptu Rizka dan dua anak (KIRI). Pemakaman Brigadir Esco (KANAN). Curhat Pilu Anak Brigadir Esco, Ingin Susul Ayah, Tidak Khawatir Briptu Rizka Dipenjara (TikTok Rizka/Tribun Lombok)

Termasuk Rizka memberitahukan tempat seseorang diduga dukun bernama abah, lokasi disinyalir Esco berada.

"Dua kali diminta cek pos sama bu Rizka, lewat nomor HP. Cuma tidak ditemukan. Kedua, lewat kotak HP lewat Imei. Pada saat itu pak Kanit Intelnya ikut mencari ke rumah abah di Gunung Sari menanyakan keberadaan Esco," imbuh Rossi.

Diungkap Rossi, Rizka juga sempat ke rumah abah untuk mencari Esco.

Tanggal 22 Rizka ke rumah mertua untuk mencari keberadaan Esco, saat itu rumah sepi. Bu Rizka langsung ke abah itu ke Gunung Sari karena penasaran," kata Rossi.

"Netizen kan tidak tahu fakta ini," sambungnya.

Baca juga: Kebohongan Briptu Rizka Sintiyani Soal Kematian Brigadir Esco, Adiknya Tak Kompak Saat Rekonstruksi

Bukan cuma itu, Rossi juga menyebut penetapan Briptu Rizka sebagai tersangka diwarnai kejanggalan.

Termasuk dengan bukti katanya ditemukan bercak darah di rumah korban dan tersangka.

"Itu kan diduga bercak darah. Apakah selama itu menentukan itu darah siapa? itu darah atau bukan. 28 hari loh baru Rizka jadi tersangka oleh Polres Lombok Barat. Diduga ada bercak darah di lemari, di tisu, di gorden kamar anak," ujar Rossi.

"Kami ini langsung TKP, kami lihat, menurut kami itu bukan darah. Kalau pun itu darah, apakah selama itu forensik menentukan itu bercak darah atau bukan," sambungnya.

Enggan berdebat, Rossi menyebut pihaknya akan menampilkan bukti di persidangan bahwa kliennya tidak bersalah.

"Kalau memang itu jadi keyakinan penyidik, silahkan saja. Kami punya pembelaan di persidangan, di situ kita akan uji apakah itu bukti yang memperkuat dugaan penyidik. Karena ini masih panjang untuk jadi bahan pembuktian," imbuh Rossi.

Pergi ke dukun

Sebelumnya, isu Briptu Rizka tak lapor polisi saat Brigadir Esco hilang misterius diungkap keluarga korban.

Kata Pengacara Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan, keluarga curiga dengan Briptu Rizka sebelum jasad korban ditemukan tewas mengenaskan.

Keluarga heran kenapa Briptu Rizka tidak melaporkan hilangnya Brigadir Esco.

Padahal Brigadir Esco sudah hilang sejak 19 Agustus 2025.

Tapi sampai jasad Esco ditemukan pada 24 Agustus 2025, Rizka tak pernah melapor ke perangkat desa sekalipun atau polisi.

"Hal pertama yang janggal menurut kami, setelah autopsi dilakukan bahwa fiks almarhum Brigadir Esco meninggal dunia akibat pukulan benda tumpul, saat itu istri dari korban atau tersangka tidak mau membuat laporan polisi. Jadi yang membuat laporan polisi atas kematian Brigadir Esco adalah ayah dari (korban)," ujar Lalu Anton Hariawan, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube metro tv news, Selasa (23/9/2025).

Sementara Briptu Rizka tak melapor, ibu Brigadir Esco sejatinya sudah punya firasat buruk sejak lama.

Sebab saat Brigadir Esco tak ada kabar, ibunya sempat berkomunikasi dengan Briptu Rizka.

"Ada kejanggalan, tanggal 19 Agustus kan almarhum dinyatakan menghilang. Pada tanggal 22 Agustus sampai 23 Agustus, ibu korban itu melakukan komunikasi dengan tersangka," ujar Lalu Anton.

Baca juga: Curhat Pilu Briptu Rizka Berani Sumpah Al Quran Bantah Bunuh Brigadir Esco, Kini Bongkar Aib Suami

Dalam obrolan antara menantu dan mertua, ibunda Esco heran kenapa ponsel anaknya tidak aktif.

Saat itu, Briptu Rizka justru mengurai cerita mengejutkan.

Bukannya lapor polisi atau perangkat desa, Briptu Rizka malah mendatangi dukun setelah suaminya hilang.

"Hasil komunikasi itu mempertanyakan kenapa HP Brigadir Esco tidak pernah aktif, dihubungi tidak aktif terus. Tersangka menyampaikan ke ibu (korban), saya akan mencoba mencari orang pintar, dukun, setelah saya mencari (katanya) Brigadir Esco ada di pantai Bangko bangko, sekitar 50 kilometer dari TKP," kata Lalu Anton.

Mendengar ucapan sang menantu, ibunda Esco tak lantas percaya.

Ibu korban yakin Brigadir Esco masih ada di dekat rumahnya.

Terbukti, firasat ibu korban soal keberadaan Brigadir Esco pun benar.

Sehari setelah ibu korban mengurai firasatnya, Brigadir Esco berhasil ditemukan walaupun dalam kondisi tewas.

"Tapi ibu kandung korban menjawab 'saya seorang ibu kandungnya (korban), naluri seorang ibu tidak pernah salah. Saya meyakini anak saya ada di sekitar rumah tersebut. Satu hari setelah mengatakan seperti, jenazah ditemukan," pungkas Lalu Anton.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved