Roadshow 2025, Najwa Shihab Gelorakan Semangat Mahasiswa: Nyalakan Potensi dengan Kerendahan Hati
Najwa Shihab menegaskan bahwa konsistensi dan cinta terhadap profesi adalah bentuk lain dari kerendahan hati
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gedung Widya Wisuda, IPB University riuh oleh sorak kegembiraan ratusan mahasiswa yang menatap panggung tempat Najwa Shihab duduk di antara dua narasumber lainnya.
Hadir dalam ajang Generasi Campus Roadshow 2025 di Bogor, Najwa Shihab berbagi makna tentang perjalanan, keberanian, dan kerendahan hati.
Bogor menjadi menjadi kota ketiga dalam rangkaian perjalanan inspiratif ini, sebelum berlanjut ke Makassar.
Program kolaborasi antara Grab Indonesia dan Narasi ini kembali hadir dengan semangat baru, mengajak mahasiswa di berbagai kota untuk menemukan potensi terbaiknya.
“Sudah 25 tahun saya menjadi jurnalis,” ucap Najwa Shihab dihadapan ratusan mahasiswa beberapa waktu lalu.
“Dan sepuluh tahun lagi, saya masih ingin tetap di lapangan. Tetap menjadi jurnalis," katanya.
Kalimat itu terdengar sederhana, namun mengandung pesan mendalam.
Dalam dunia yang terus berubah, di mana profesi sering bergeser mengikuti tren dan peluang, Najwa justru menegaskan bahwa konsistensi dan cinta terhadap profesi adalah bentuk lain dari kerendahan hati, menyadari bahwa karya dan kepercayaan dibangun bukan dengan popularitas, melainkan dengan kesetiaan pada nilai.
Najwa lalu menambahkan, “Yang membedakan orang sukses selain grit adalah kemurahan hati.”
Sebuah pernyataan yang tak hanya menggugah, tapi menantang kita untuk meninjau ulang arti sebenarnya dari kesuksesan.
Najwa kemudian mengenang momen penting dalam kariernya.
Saat memutuskan berhenti dari dunia televisi, sebuah langkah besar di tengah perubahan industri media, ia harus menyesuaikan diri dengan dunia digital yang terasa asing.
“Saat aku berhenti dari dunia TV, karena perubahan zaman, aku harus move digital,” ujarnya.
“Dan ketika aku mengambil langkah menakutkan itu, orang pertama yang menawarkan bantuan adalah Raditya Dika.”
Kisah itu bukan sekadar nostalgia, tapi pengingat bahwa keberhasilan jarang lahir sendirian.
Selalu ada tangan lain yang membantu, memberi ruang, atau sekadar percaya bahwa kita mampu.
“Di mana kita bisa kasih kesempatan orang lain untuk bertumbuh, maka jadilah seperti Raditya Dika,” lanjut Najwa.
Di antara tepuk tangan dan tatapan kagum mahasiswa, kalimat itu menggema sebagai pengingat lembut tentang arti kesuksesan yang sejati.
Bahwa keberhasilan bukan diukur dari seberapa tinggi seseorang berdiri, tapi seberapa banyak orang lain bisa ikut tumbuh karena kehadirannya.
Najwa Shihab menekankan bahwa kerendahan hati tidak hanya soal sikap personal, tapi juga tentang cara kita memaknai profesi dan dampak yang kita berikan pada orang lain.
Ia menjelaskan pentingnya peran jurnalis di era informasi yang serba cepat.
“Saya merasa profesi kita [jurnalistik] mulai sangat diperlukan. Karena di tengah dunia yang sangat perlu informasi, kita yang menentukan informasi apa yang diberikan,” katanya.
Dalam konteks itu, kerendahan hati muncul sebagai kemampuan untuk tetap belajar, mendengar, dan menempatkan diri bukan di atas orang lain, melainkan di tengah proses yang lebih besar dari diri sendiri.
Tidak berhenti di pencapaian pribadi, tetapi juga memberi ruang agar orang lain bisa bertumbuh.
Najwa menegaskan kembali, bahwa kemurahan hati adalah salah satu ciri utama orang sukses.
Ia membandingkan dengan sosok Raditya Dika, yang menurutnya selalu memberi kesempatan pada orang lain setelah mendapatkan kesempatan sendiri.
Di akhir sesi, Najwa Shihab menekankan pentingnya kesadaran terhadap diri sendiri dan tanggung jawab terhadap orang lain.
Kerendahan hati, menurutnya, adalah fondasi agar potensi tidak berhenti pada diri sendiri, tapi juga menyalakan orang lain untuk tumbuh.
Ia menegaskan bahwa perjalanan menyalakan potensi bukan soal ego atau popularitas, tetapi tentang keberanian berbagi ruang, belajar dari pengalaman, dan tetap rendah hati meski sorotan menyorot.
“Kita enggak pernah tahu potensi, kalau kita enggak merawat hal kecil itu, dia tidak akan menjadi besar,” ujarnya
Sementara itu CEO Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme peserta di Bogor.
“Bogor antusiasnya luar biasa. Anak-anak IPB inovasinya keren-keren banget,” ujarnya.
Tahun ini, Generasi Campus Roadshow hadir dengan tema “Passion in Action: Ignite Limitless Potential”, sebagai ajakan bagi generasi muda untuk mengeksplorasi minat dan kemampuannya tanpa batas.(*)
| Hadirkan Pemerintahan yang Bersih, Bupati Bogor Tak Akan Lindungi Anak Buahnya Jika Terjerat Narkoba |
|
|---|
| Rudy Susmanto Apresiasi 100 Hari Kerja Kapolres Bogor, Ungkap 114 Kasus Narkoba di Kabupaten Bogor |
|
|---|
| Tanam 7 Batang Pohon Ganja di Rumah, Pria di Cigudeg Bogor Diciduk Polisi |
|
|---|
| Penampakan Barang Bukti Narkoba Miliaran Rupiah yang Disita Polres Bogor, Ada Senjata Api Ilegal |
|
|---|
| 247 Pohon di Kota Bogor Ternyata Ber-KTP Merah, Dedie Rachim Beri Tugas Khusus ke Disperumkim |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.