Janggal Motif Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Keluarga Sebut Mobil Sahroni Tak Pernah Dirental

Pengakuan dua pelaku pembunuhan satu keluarga di Indramayu Jawa Barat dianggap janggal oleh keluarga korban.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase TikTok Nega dan Euis Juwita Sari
PEMBUNUHAN SATU KELUARGA - Janggal Motif Pembunuhan 1 Keluarga di Indramayu, Keluarga Sebut Mobil Sahroni Tak Pernah Dirental 

Lalu pada tanggal 27, R mendatangi rumah korban untuk mengambil kendaraan tersebut.

Tapi sesampainya di lokasi, ternyata mobil yang akan disewanya itu justru sedang mogok.

R pun akhirnya meminta uang Rp 750 ribu yang sudah diberikan untuk sewa mobil itu dikembalikan.

Baca juga: Habis Akal Pembunuh Satu Keluarga di Paoman, Kabur ke Luar Provinsi Tapi Malah Permudah Polisi

"Tapi BA mengatakan uangnya sudah terpakai untuk membeli sembako. Sehingga BA mencari uang untuk mengganti uang sewa, tapi saudara R sudah terlalu kesal," tutur dia.

Karena kesal, R pun akhirnya mengajak P untuk merencanakan pembunuhan.

Pada tanggal 28 Agustus 2025, R sempat membeli cangkul di pasar dan memanggil P.

"Menyiapkan besi pipa yang setelah pembunuhan dilempar ke Sungai Cimanuk," kata Hendra Rochmawan lagi.

Ia mengatakan, P tertarik membantu R karena dijanjikan Rp 100 juta setelah selesai melakukan aksinya

"Tapi sampai saat ini Rp 100 juta itu belum diterima P," katanya.

Di tanggal 29 Agustus 2025 malam pukul 23.00 WIB, R dan P mendatangi rumah korban sambil membawa pipa besi di dalam tasnya.

Saat itu R dan P datang dalam kondisi baik-baik dan beralasan mau mengajak Budi berbisnis BBM.

R kemudian mengajak Budi keliling rumahnya untuk melihat lokasi.

"Diajak ke pekarangan lalu memukul BA dengan besi pipa di bagian tengkuk. Korban langsung tersungkur. P menjaga antara tempat kejadian dengan pintu rumah," jelas Hendra.

Baca juga: Ada Campur Tangan di Kasus Kematian Satu Keluarga di Paoman, TKP Jadi Kacau Persulit Polisi ?

Setelah tersungkur, Budi Awaludin kembali dipukuli wajahnya oleh R sampai hancur dan dipastikan meninggal dunia.

Tak berhenti di itu, sambil memegang pipa besi itu, R berjalan masuk ke dalam rumah dan menuju ke kamar Sahroni, ayah Budi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved