Suaminya Bakal Dipindah ke Rutan Cipinang, Istri Fredrich Yunadi Ketakutan
dia sama sekali tidak mengerti mengenai kondisi dan situasi di dalam Rumah Tahanan Cipinang.
TRIBUNNEWSBOGOR, JAKARTA - Surat pemindahan rumah tahanan terdakwa kasus perintangan penyidikan, Fredrich Yunadi dikeluarkan oleh Majelis Hakim pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Kamis (26/4).
Istri Fredrich, Sisca Yunadi mengaku sangat khawatir atas pemindahan itu. Sebab, dia sama sekali tidak mengerti mengenai kondisi dan situasi di dalam Rumah Tahanan Cipinang.
"Ya takutlah. Khawatir banget. Saya deg-degan kalau bapak pindah ke Cipinang," katanya ketika ditemui di Pengadilan Tipikor, Jakarta.
Bukan hanya itu, dia khawatir mengenai kehidupan suaminya selama di rutan nantinya.
Baca: Begini Pengakuan Mengejutkan Pria Penghina Nabi Yang Kini Ditangkap Polisi
Baca: Keinginan Terakhir Sopir Taksi Online Yang Ditembak Mati Polisi Belum Terwujud, Ternyata Kejadian
Baca: Penggiat HAM Ancam Pidanakan Jokowi Jika Surat Terbuka Soal Kasus Munir Tidak Ditanggapi
Menurut Sisca, Fredrich bisa saja tinggal bersama dengan tahanan pidana umum lainnya. Mantan kuasa hukum Setya Novanto itu juga dikhawatirkan tidak dapat segera berbaur dengan tahanan di sel.
"Intinya, saya khawatir sekali. Cipinang juga jauh kan dari rumah saya," tukasnya.
Namun, dirinya cukup mengerti alasan keinginan kuat Fredrich untuk pindah dari Rutan KPK. Sehingga, Sisca dan keluarga akan berjiwa besar apabila pria kelahiran Surabaya itu dipindahkan ke Cipinang.
"Ya saya juga harus tahu, kenapa bapak ingin sekali pindah. Alasan utamanya, juga saya mengerti sekali. Bapak hanya tidak mau menyalahi aturan," katanya.
Sementara itu, Fredrich yang telah menerima surat tersebut meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi untuk segera memindahkan dirinya.
Baca: JK Jadi Kunci Tentukan Cawapres Untuk Jokowi di Pilpres 2019, PDIP Sebut Ada Peluang Dengan Prabowo
Baca: Tuliskan Ini Untuk Ulama 212, Ratna Sarumpaet Akui Dirinya Korban Hingga Sebut Rencana Kotor Istana
Baca: Komentari Soal Konglomerat Nasionalis, Ratna Sarumpaet : Kalau Tionghoa Nasionalis Banyak !