Sering Buka Puasa dengan Gorengan? Ini Bahayanya

Seringnya konsumsi makanan yang digoreng dapat memicu sel kanker berkembang dalam tubuh, terutama kanker prostat pada pria.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Pos Belitung
Ilustrasi gorengan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Salah satu kebiasaan orang Indonesia ketika buka puasa adalah menyantap gorengan, mulai dari bakwan, risol, tempe goreng, tahu goreng, dan lainnya.

Gorengan menjadi menu wajib orang Indonesia saat buka puasa.

Jika tidak ada gorengan di menu buka puasa, rasanya agak aneh.

Namun, di balik kelezatannya, tersimpan dampak buruk bagi kesehatan jika Anda buka puasa dengan gorengan.

Dilansir dari hellosehat.com, berikut adalah penjelasannya.

Dampak buruk buka puasa dengan gorengan

Kandungan lemak dalam minyak yang ada pada gorengan membuat gorengan sulit dicerna, terutama ketika gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan setelah puasa.

Baca: Gunakan Perempuan Sebagai Pemuas Nafsu, ISIS Sebenarnya Punya Ideologi Anti Wanita, Ini Faktanya

Bayangkan saja, ketika perut kosong setelah puasa seharian, perut harus mencerna lemak yang ada pada gorengan.

Tentunya, saluran pencernaan bekerja lebih keras untuk dapat mencerna lemak tersebut.

Karena sulit untuk dicerna, proses untuk mencerna gorengan akan memakan waktu lama serta dapat mengganggu dan menghambat saluran pencernaan untuk mencerna zat gizi lain.

Karena gorengan lebih lama dicerna, perut tidak cepat merasa kenyang.

Akibatnya, Anda akan menambah makan gorengan lagi dan lagi dan menyebabkan terlalu banyak makan.

Kadang mungkin Anda tidak sadar sudah memakan gorengan berapa buah.

Setelah berhenti makan gorengan, baru Anda akan merasa perut sudah penuh dan kenyang.

Buka puasa dengan gorengan dapat menimbulkan keluhan yang dirasakan berbeda-beda oleh tiap orang.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved