Kapal Tenggelam di Danau Toba
Ditemukan Benda Di Kedalaman 450 Meter, Diduga KM Sinar Bangun, Korban: 'Kapal Oleng ke Kanan'
Bahkan, korban yang jumlahnya cukup banyak itu hingga saat ini belum dapat dievakuasi seluruhnya dari dalam air.
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tim survei Basarnas menemukan benda mencurigakan di kedalaman 450 meter di Danau Toba, Samosir, Sumatera Utara, Minggu (24/6/2018).
Benda tersebut diduga Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam beberapa waktu lalu.
Hilangnya KM Sinar Bangun bersama ratusan penumpangnya usai diketahui tenggelam membuat keluarga korban terpukul.
Seperti diketahui, KM Sinar Bangun tenggelam bersama ratusan orang penumpangnya di Danau Toba.
Sejak dikabarkan tenggelam pada Senin (21/6/2018) lalu, bangkai kapal yang dikabarkan tenggelam itu belum juga diketahui keberadaannya.
Bahkan, korban yang jumlahnya cukup banyak itu hingga saat ini belum dapat dievakuasi seluruhnya dari dalam air.
Diduga, korban ada yang tenggelam dan tersangkut di dasar danau yang memiliki kedalaman ratusan meter itu.
Namun, kabar baik akhirnya diterima oleh sejumlah keluarga korban yang sudah hampir sepekan menunggu kabar sanak keluarganya yang menjadi korban tenggelam tragedi KM Sinar Bangun.
Baca: Cerita Perburuan Terduga Teroris Berpistol dan Bersangkur di Depok, Warga Diminta Masuk Rumah

Tim survei Basarnas dan Mahakarya Geo Survey - IAITB akhirnya berhasil menemukan lokasi bangkai Kapal Motor Sinar Bangun, yang karam di Danau Toba pada Senin (18/6/2018) sore.
Tim yang dipimpin langsung Kepala Basarnas serta disaksikan Menteri Sosial Bapak Idrus Marham, telah menemukan dan mengidentifikasi posisi kapal Sinar Bangun, Minggu (24/6/2018) sekitar pukul 11:12 WIB.
Mahakarya Geo Survey IAITB, Henky Suharto menyebut KM Sinar Bangun berada pada koordinat 2 deg 47’ 3,835 N dan 98 deg 46’ 10,767 E, dengan kedalaman mencapai 450 meter.
Mengutip Tribun Medan, Direktur Utama Badan Pengelola Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo membenarkan jika sudah ditemukannya titik koordinat dimana KM Sinar Bangun tenggelam.
Baca: Astaga ! Kedalaman Danau Toba Capai 1.600 Meter, KM Sinar Bangun Masih Hilang Bersama Penumpangnya
"Kapal itu berada pada kedalaman 450 meter," kata Arie, Minggu (24/6/2018).
"Bangkai kapal didapati tenggelam pada kedalaman 450 meter. Dengan koordinat 2 deg 47’ 3,835 N 98 deg 46’ 10,767 E,” jelas Arie.
Berdasarkan informasi yang didapat, hingga saat ini masih ada sekitar 184 penumpang KM Sinar Bangun yang belum ditemukan.
Data sementara, 19 korban ditemukan dalam keadaan selmat termasuk Nahkoda Kapal yang saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh aparat kepolisian.
Sementara itu, tiga orang korban meninggal dunia.
Hingga saat ini, belum diketahui kondisi para korban lainnya yang masih belum ditemukan.
Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi menerangkan, ia dan tim Basarnas baru mendarat di Pelabuhan Tigaras, setelah melakukan pencarian sejak pagi.
"Kita sudah melaksanakan alat-alat yang sudah dipunyai, seperti Multibeam Side Scan Sonar dibantu dengan alat lain ROV," kata Syaugi, Minggu (24/6/2018).
"Ada indikasi, kita menemukan objek di kedalaman 490 meter. Kalau dari Pelabuhan Tigaras arah barat daya. Pertama kali titik koordinat barat daya kurang lebih 3 kilometer. Kita melihat indikasi ada dua tempat di jarak 2,5 kilometer dan 2 kilometer dari Pelabuhan Tigaras," bebernya.
Lebih lanjut, Syaugi menjelaskan bahwa saat ini tim gabungan Basarnas sedang proses dan mencari tahu apa yang ada di dalam.

Betul tidak KM Sinar Bangun atau apa belum bisa dipastikan, karena belum dapat kepastian detail.
"Tapi kita sudah kasih tanda pakai jangkar, nanti selanjutnya kita teruskan setelah hasil analisa dan diskusi," katanya.
"Yang jelas kita belum bisa pastikan objek yang ditemukan KM Sinar Bangun. Indikasi ada objek yang membedakan dengan dasar laut," ungkapnya.
Sementera itu, korban selamat KM Sinar Bangun, Jesika Elpri Sinaga (20) mengatakan jika kapal motor yang ditumpanginya saat itu sudah sangat sesak.
Bahkan sebelum melaju, dalam keadaan bersandar, kata dia, kapal sudah oleng ke sebalah kanan.
Saat itu, hal itu ia rasakan saat berada dikursi penumpang lantai 2 KM Sinar Bangun.
Menurutnya, cuaca cukup burukm, angin dan ombak cukup kuat menghantam kapal.
"Kapal oleng ke sebelah kanan. Lalu, terbalik dan perlahan jatuh masuk ke dalam danau. Semua manusia menumpuk di sisi kanan kapal," kata warga Raja Nihuta, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Minggu (24/6/2018) dikutip Tribun Medan.
Saat kapal mulai tenggelam, ia berusaha menyelamatkan diri dengan cara keluar dari celah kapal.
Jesika sempat naik ke atas bangkai kapal yang belum sepenuhnya tenggelam.
"Waktu terbalik kapal. Tersesatlah aku di dalam, kucarilah celah kupaksa keluar. Kutengok kawanku di atas semua lalu naik aku. Selang empat menit kapal tenggelam sepenuhnya," ujarnya.
Baca: Pengakuan Gembong Begal Lampung yang Kini Menyerahkan Diri, Sulit Menangkap Saya
Tak hanya itu, saat badan kapal perlahan mulai memasuki air, seluruh korban saling tarik menarik agar bisa berpijak dibadan kapal yang belum sepenuhnya tenggelam.
Beruntung, ia berhasil selamat dengan berenang dan ditolong oleh Kapal Motor Cinta Damai.
Jesika pergi bersama lima temannya Jamuda sinaga, Roni Siadari, Herman Turnip, Selma Sinaga, dan Atur Sinaga. Namun, dua temannya Selma Sinaga dan Atur Sinaga masih dalam pencarian.
"Saat kami tenggelam ada kapal feri memang yang lewat. Tapi, mereka hanya sebentar. Hanya tiga orang yang diselamatkan lalu pergi," katanya.
Jesika juga mengungkapkan kekecewaan atas tindakan nakhoda kapal feri yang terkesan membiarkan mereka tenggelam.
"Ada diselamatkan tiga orang. Masih banyak yang minta tolong. Yang diselamatkan tiga orang lalu pergi. Lalu balik lagi dan enggak ada lagi yang selamat," pungkasnya.