Pilpres 2019
Soal Ancaman Ma'ruf Amin ke Jokowi, Andi Arief: Tekanan Politik yang Tak Bisa Ditukar dengan Uang
Andi Arief menyebut, tekanan politik di kubu Prabowo-Ma'ruf Amin tidak bisa dibeli dengan uang. Ia pun membandingan dengan mahar Sandiaga Uno.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD blak-blakan menyebut adanya ancaman Ma'ruf Amin terhadap Presiden Jokowi.
Dalam pernyataannya di Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa (14/8/2018) semalam, Mahfud MD menegaskan adanya ancaman Ma'ruf Amin itu disampaikan langsung oleh Ketua PKB Muhaimin Iskandar.
Sontak saja, fakta bahwa adanya ancaman Maruf Amin yang disampaikan Mahfud MD ini membuat heboh penonton di studio.
Rupanya, polemik yang terjadi di dalam kubu Jokowi-Ma'ruf Amin yang disampaikan oleh Mahfud MD ini juga ikut dikomentari oleh Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief.
Melalui akun Twitternya, Andi Arief membuat kesimpulan setelah menyaksikan pernyataan Mahfud MD semalam.
Menurutnya, ada tekanan politik yang serius dialami oleh Jokowi, di mana tekanan itu tidak bisa ditukar dengan uang.
Ia lalu membandingkannya dengan tekanan politik di kubu Prabowo-Sandiaga.
Di mana tekanan politik di kubu itu bisa ditukar dengan mahar.
"Saya menyaksikan Penjelasan Pak Prof @mohmahfudmd semalam kesimpulan saya murni pertarungan kegagalannya.
Ada tekanan politik yg serius dan tidak biaa ditukar dengan uang.
Beda dengan Tekanan politik ditukar Mahar dalam kasus Sandi Uno," tulisnya.

Diberitakan sebelumnya, dari pernyataan Muhaimin, Mahfud MD pun menceritakan kembali kronologi sampai ancaman itu muncul.
"Saya tanya, gimana itu yang soal ancam-ancam (NU). Muhaimin jawab oh itu yang nyuruh kiai Ma'ruf Amin," ucap Mahfud MD menirukan Muhaimin.
Lebih lanjut lagi, Mahfud MD pun mengungkap cerita selanjutnya.
• Mahfud MD Ceritakan Skenario Detik-detik Pengumuman Cawapres, Rencana Boncengan dengan Jokowi Batal
• Tersinggung dengan Pernyataan Romahurmuziy, Mahfud MD: Padahal H-1 Dia yang Bilang Saya Sudah Final
Menurut pengakuan Muhaimin, pada hari Rabu, Ma'ruf Amin, Aqil Sirad dan Muhaimin dipanggil oleh presiden.