Cappuccino Dulu Hanya Ada Setelah Makan Siang, Saat Ini Bisnisnya Menggiurkan

Hingga kini, cappuccino pun bisa disesap kapan saja, tidak mesti diminum setelah makan siang.

Editor: Vovo Susatio
po-zdravidnes
Ilustrasi minum kopi 

 TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JAKARTA -- Kopi saat ini sudah menjadi gaya hidup, bukan lagi sekadar minuman pelengkap kudapan.

Banyak jenis racikan kopi dan ada satu jenis kopi banyak dipilih oleh penikmat kopi: cappuccino.

Dengan campuran susu pada espresso atawa kopi hitam, menjadikan cappuccino tidak terasa pahit di lidah.

Kepopuleran cappuccino di Indonesia setidaknya bisa dilihat dari survei yang dilakukan oleh Toni Wahid, seorang pegiat kopi sekaligus blogger.

Menurut Toni, survei yang dia lakukan beberapa waktu lalu menunjukkan sekitar 95% penikmat kopi yang ia temui di coffee shop memilih cappuccino dibanding jenis kopi lain.

Tidak heran, jika para penggila cappuccino di dunia sepakat untuk memiliki hari tersendiri untuk menggelar selebrasi.

Adalah pada 8 November 2015 dinobatkan sebagai hari cappuccino sedunia.

Bila cappuccino sekarang menjadi minuman kopi terpopuler, ini tidak terjadi dalam waktu singkat.

Konon minuman kopi ini berasal dari Italia, lima abad silam.

Tony bercerita, kebiasaan ngopi cappuccino di Italia sudah terbentuk pada abad ke-16.

Saat itu penduduk Italia biasa menikmati cappuccino setelah makan siang.

"Karena ada kandungan susu di dalamnya, mereka lebih kenyang, sehingga pas untuk melanjutkan aktivitas usai makan siang," jelas Toni, kepada KONTAN, pertengahan November 2015 lalu.

Seiring berjalannya waktu, setelah perang dunia II sekitar 1945, tentara Amerika Serikat yang menyukai cappuccino ingin menikmati cappuccino sepanjang hari.

Warga Italia yang dikenal sangat menjaga akar budayanya, rupanya tidak keberatan akan keinginan tersebut.

Hingga kini, cappuccino pun bisa disesap kapan saja, tidak mesti diminum setelah makan siang.

Di Indonesia, lanjut Tony, cappuccino mulai mewabah sejak gerai kopi asal Amerika Serikat, Starbucks hadir.

Gerai kopi ini berhasil mengubah istilah kopi menjadi sebuah budaya baru yang kian populer dengan istilah ngopi.

Apalagi sejak lima tahun terakhir, tren ngopi kian meluas.

Beragam jenis racikan kopi seperti cappuccino, espresso, dan latte mulai dikenal oleh konsumen Indonesia di gerai-gerai coffee shop.

Namun, dari sekian banyak jenis kopi yang ditawarkan coffee shop waralaba asing maupun lokal, cappuccino tetap menjadi salah satu yang terfavorit

Aktor dan model Marcel Chandrawinata merupakan salah satu penikmat cappuccino tulen.

Ia mengenal cappuccino dari sang ibu.

"Kami sama-sama nggak suka pahit," kata Marcel.

Saking gemarnya, Marcel tak pilih-pilih merek cappuccino untuk menikmatinya.

Ia pun bisa menyesap cappuccino kemasan atau sachet.

Mengingat sibuknya jadwal kegiatan, menyeruput cappuccino sachet dinilai lebih praktis.

Pada 2013, Marcel memutuskan untuk berbisnis kedai kopi di kawasan bisnis SCBD, Senayan, Jakarta Selatan.

Selain Marcel, tentu masih banyak pecinta kopi lain yang akhirnya mencoba peruntungan bisnis dari segelas kopi.

Anda tertarik mengikuti? (Sinar Putri S.Utami)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved