Sentra UMKM Tegalwaru, Wadah Pemberdayaan Pengusaha Lokal dengan 110 UMKM Aktif di Kabupaten Bogor
Sentra UMKM Tegalwaru, sebuah tempat yang tidak hanya pusat pemasaran produk, tetapi juga lahirnya inspirasi baru bagi pelaku UMKM.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAMPEA - Di tengah geliat pembangunan desa wisata yang semakin marak di Kabupaten Bogor, ada sebuah ruang ekonomi baru yang perlahan tumbuh menjadi denyut nadi masyarakat lokal.
Sentra UMKM Tegalwaru, sebuah tempat yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemasaran produk, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran, kolaborasi, hingga lahirnya inspirasi baru bagi para pelaku usaha kecil menengah.
Berlokasi di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, sentra ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan warga untuk memiliki wadah yang mampu memayungi sekaligus memperkuat pelaku UMKM agar bisa naik kelas dan berdaya saing.
Kepala Sentra UMKM Tegalwaru, Yolanda Erma Yunita mengatakan, sentra ini lahir dari sebuah niat besar untuk menghidupkan potensi ekonomi desa.
Perjalanan Sentra UMKM Tegalwaru bermula dari adanya wakaf tanah seluas 400 meter persegi yang diberikan oleh Tazmin Property dan Mitra Tanifam kepada Laznas Baitulmaal Muamalat.
Tanah tersebut kemudian dibangun menjadi sebuah gedung yang kini dikenal dengan nama Sentra UMKM Tegalwaru.
Yolanda menjelaskan bahwa pendirian sentra ini juga tidak lepas dari rancangan Dinas UMKM Kabupaten Bogor yang mendorong terbentuknya desa wisata. Salah satu syarat dari desa wisata adalah adanya desa UMKM sebagai pusat pemasaran produk.
“Melihat peluang itu, ada salah satu tokoh dari Emtek Farm dan Estic Group, yakni Bapak Budi Susilo Setiawan, yang kemudian mewakafkan tanahnya. Alhamdulillah, tanah tersebut dikelola oleh Baitulmaal Muamalat sebagai nazir, dan akhirnya pada November 2021 Sentra UMKM Tegalwaru resmi dibuka,” tutur Yolanda.

Sejak beroperasi, sambutan masyarakat begitu positif. “Alhamdulillah, respon masyarakat sangat baik, bahkan bukan hanya dari Tegalwaru saja, tetapi juga dari luar wilayah yang ikut terlibat,” tambahnya.
Dalam perjalanannya, Sentra UMKM Tegalwaru tidak bisa berdiri sendiri. Dukungan dari banyak pihak menjadi kunci keberlanjutan.
Selain Laznas Baitulmaal Muamalat sebagai pengelola utama, ada pula Mitra Tanifam, Tazmin Property, Kawasan Kau Parlem, Kampung Bisnis Wisata Tegalwaru, hingga dukungan pemerintah kecamatan.
“Dengan adanya kolaborasi, bahkan Laznas lain juga ikut bergabung untuk bersama-sama mengembangkan UMKM. Pemerintah juga selalu mendukung setiap program kami, bahkan perangkat desa hingga Ibu Kepala Desa sering merekomendasikan tempat ini kepada tamu yang datang,” kata Yolanda.
Sejak tahun 2021 hingga kini, Sentra UMKM Tegalwaru telah membina sekitar 110 UMKM aktif. Tidak hanya itu, ada sekitar 160 penerima manfaat yang telah mendapatkan pelatihan, pendampingan, dan pembinaan.
Materi yang diberikan meliputi produksi, legalitas usaha, pemasaran, hingga strategi digitalisasi agar para pelaku UMKM semakin siap menghadapi pasar modern.
Produk UMKM yang dipasarkan di sentra ini sangat beragam. Mulai dari fashion, makanan, minuman, craft, karya seni, hingga pandai besi.
Baca juga: Ingin Bawa UMKM Naik Kelas, Pemkab Bogor Dorong Adanya Etalase Khusus di Minimarket
Pedagang Lama Masih Diizinkan Jualan di Pasar Bogor, Tak Boleh Ada PKL Pendatang |
![]() |
---|
Selamat! Tim Dokter RSUD Kota Bogor Juara 1 Lomba Cerdas Cermat di Pentas Medis se-Bogor |
![]() |
---|
Ajak Masyarakat Jaga Kedamaian, Ulama Dukung Upaya Pemkab Bogor Ciptakan Kondusifitas Wilayah |
![]() |
---|
Kelezatan Nasi Goreng Sigodang Bogor, Perpaduan Rempah Padang dengan Cita Rasa Pedas Otentik |
![]() |
---|
Tingkatkan Nasionalisme di Tengah Situasi Panas, Pemkab Bogor Putar Lagu Ibu Pertiwi di Tempat Umum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.