Pemuda Bawa Badik Pakai Jam Hello Kitty, Layarnya Bisa Nyala Warna Warni

Itu jam saya pak, memang saya suka

Editor: Vovo Susatio
TRIBUNJATENG/MUH RADLIS
Anggota Tim Elang Polrestabes Semarang menangkap remaja yang mabuk-mabukan di depan salah satu minimarket di Kota Semarang Minggu (10/1/2016) dini hari. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SEMARANG -- Anggota Tim Elang Polrestabes Semarang terlibat aksi pengejaran di dalam gang di Jalan Veteran, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Mereka mengejar remaja yang sebelumnya mabuk-mabukan di depan salah satu minimarket.

Seperti dikutip dari Tribun Jateng, Tim Elang menggelar operasi anti kriminal, Minggu (10/1/2016) dini hari.

Tim yang menumpang empat mobil dan empat motor trail itu awalnya bergerak ke arah selatan dari Polrestabes Semarang.

Baru menyusuri jalanan sekitar 500 meter, tepatnya di depan minimarket persimpangan Jalan Veteran dan Jalan S Parman, polisi melihat sekelompok remaja sedang mabuk-mabukan.

Ketika polisi mendekat, beberapa remaja melarikan diri masuk ke gang di sekitar minimarket.

Polisi berpakaian sipil dan bermotor trail langsung mengejar.

Sebagian remaja tidak kuat lari karena mabuk dan langsung diamankan.

Dalam aksi pengejaran di dalam gang, seorang remaja berinisial A (17) membuang senjata tajam jenis badik.

Melihat A membuang senjata tajam, polisi mengejar hingga A terpojok di sudut gang.

Bukannya menyerah, saat ditangkap, A masih memberikan perlawanan dan menantang polisi.

"Saya yang bawa (badik), terus kenapa kalau saya bawa badik?" kata A menantang polisi.

Sekali gerakan bantingan, A ambruk dan polisi pun memborgolnya.

Bersama delapan rekannya yang lebih dulu diamankan, A dibawa ke Polrestabes Semarang.

Setelah penangkapan, kejadian lucu terjadi ketika A menangis.

Polisi juga tertawa geli setelah melihat jam tangan yang dikenakan A.

Saat itu, A memakai jam tangan berwarna pink bergambar tokoh kartun Hello Kitty.

"Itu jam saya pak, memang saya suka," kata A.

Polisi semakin tertawa melihat jam tangan itu ketika dipencet bagian layarnya akan menyala kelap kelip lampu warna warni.

"Ini kamu preman atau anak mami," tanya polisi kepada A.

Dia yang ketika dikejar sempat menantang, menangis tersedu-sedu dan tak henti hentinya meminta maaf kepada polisi.

"Maaf pak, tadi saya shock," kata A, di Mapolrestabes Semarang, Minggu (10/1/2016) dini hari.

Di depan polisi, A yang masih berstatus siswa kelas III SMK swasta di Kota Semarang itu mengaku membawa badik lantaran ada dua orang preman yang hendak membunuhnya.

Bahkan dia mengaku badik tersebut dipinjam dari rekannya yang berprofesi sebagai anggota polisi.

"Ada dua orang preman mau bunuh saya pak, makanya saya pinjam badik di teman saya. Teman saya itu ngakunya reserse (polisi)," kata A.

Ketika ditanya kenapa preman hendak membunuhnya, A mengatakan kedua preman itu cemburu lantaran wanita yang ditaksir juga dekat dengan A.

"Intinya masalah perempuan pak, saya takut. Makanya saya pinjam badik buat jaga jaga," kata warga Ngaliyan, Kota Semarang itu. (M Radlis)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved