Imlek 2016
Semangat Aang, Penyandang Difabelitas Menyambut Imlek
Untuk bisa beraktifitas, Aang memodifikasi motor Honda Grand Astrea miliknya sehingga bisa digunakan.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Soewidia Henaldi
Setiap hari, motor tersebut menjadi alat transportasi sekaligus lapaknya berdagang.
Bagian belakang motornya menggunakan boks kaca, dipergunakan untuk menyimpan dagangan.
"Saya jualan rokok di Batutulis, kadang kalau sepi yah ngider kemana saja," kata Aang.
Dalam perhelatan tahun baru Imlek, Aang selalu menjadi relawan yang membantu kelancaran acara.
Pria berambut panjang yang sudah tidak lagi hitam ini, selalu terlihat saat puncak perayaan Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh.
Bagian belakang motornya diganti mengganti sebuah papan, jadi bisa dipakai sebagai tempat duduk.
"Yah bantu-bantu saja, kalau ada yang capek jalan kaki, saya antar pakai motor ini," ujarnya.
Aang yang sudah tidak bisa lagi beraktifitas normal, merasa sangat senang ketika pantia Cap Go Meh, memintanya untuk turut serta menjadi panitia acara.
"Berarti orang masih menganggap saya ada, saya tidak memikirkan uang, hati nurani ini yang bicara ketika bisa bantu," katanya.(*)