Info KRL
Kisah Ibu Muda Berbadan Dua Dapat Tempat Duduk di Kereta, Ada Yang Pura-pura Tidur Hingga Joki Duduk
Menurutnya, ada banyak cara yang dilakukan dirinya dan sebagian besar penumpang untuk mendapat tempat duduk.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Bima Chakti Firmansyah
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Tidak mudah mendapat simpati dari Commuters bagi kaum prioritas, terutama wanita hamil untuk mendapat tempat duduk.
Menembus hiruk pikuk kesibukan pedagang di pintu masuk selasar Stasiun Bogor, pegawai perusahaan tambang, Rika Widiastuti (27), nampak tergesa pagi itu.
Lelaki paruh baya berjaket kulit yang mengendarai motor Honda Supra berwana hitam, jadi 'transporter' bagi perempuan yang tengah berbadan dua tersebut.
Jalannya sedikit cepat, tangannya sibuk membenarkan tiga bawaan yang merangkul kedua pundaknya.

Dokumen TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Rambut panjangnya masih tergerai basah.
KRL Commuter Line tujuan Sudirman Tanah Abang, pemberangkatan di jadwal pukul 06.05 WIB, yang dikejar.
"Saya terlambat, bisa berabe kalau ketinggalan kereta ini," kata istri dari seorang buruh di wilayah Serpong, Tangerang Selatan itu.
Napasnya terengah saat sampai di peron tiga Stasiun Bogor, kereta yang diincarnya belum masuk ke jalur pagi itu.
Namun, bukan hanya Rika yang menunggu, puluhan atau mungkin ratusan penumpang lainnya sudah ikut berdiri di peron yang sama, juga menunggu kereta yang sama pula tentunya.
"Setiap hari kaya gini, kalau tidak buru-buru masuk, suka susah dapat duduk, lumayan kan berdiri dari Bogor ke Sudirman," ujarnya saat menunggu kereta.
Sambil menunggu kereta yang masih berada di Stasiun Bojonggede itu, pegawai yang sudah tiga tahun mengabdi di perusahaannya itu, berbagi sedikit cerita soal pengalaman menjadi Commuters, terutama dalam lima bulan terakhir ini.

Dokumen TribunnewsBogor.com/Ardhi Sanjaya
Menurutnya, ada banyak cara yang dilakukan dirinya dan sebagian besar penumpang untuk mendapat tempat duduk.
"Ada yang sengaja naik dari Bojonggede ikut dulu ke Bogor, makanya kalau di Bogor kadang pasti penuh," katanya.
Keberadaan tempat duduk prioritas di setiap gerbong dan dua gerbong khusus wanita, belum bisa menjamin wanita ini bisa mendapat tempat duduk.