Astaga ! Siswa SD Bunuh Diri di Depan Guru dan Ibunya, Penyebabnya Tak Disangka
Protes yang dilakukan oleh seorang murid ini rupanya tidak membuat perubahaan yang telah dilakukan gurunya menjadi bergeming
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Terapi diawali dengan mengenakan busana serba putih, lalu menuliskan sebuah pesan terakhir untuk orang-orang tersayang menggunakan pena di atas kertas.
Bahkan setiap peserta akan difoto dan hasilnya dibingkai di dekat peti mati yang akan mereka tempati dalam waktu sepuluh menit.
Terapi itu dilakukan dalam sebuah ruangan yang semua pesertanya memiliki permasalahan hidup sehingga ingin mengakhiri hidup mereka.
Peserta terapi kematian juga mendapat ceramah singkat dari mantan pekerja tempat pemakaman yang bernama Jeong Yong-mun.
Setelah berada di dalam peti mati dan kegelapan selama 10 menit, peserta terapi diminta mengungkapkan perasaannya saat ditinggalkan sendirian.

OddityCentral
Sebagian besar mengatakan mereka merasa lebih 'segar' dan beban pikiran berkurang setelah terapi 'kematian'.
Francoise Huguier, Seorang fotografer asal Perancis yang mengabadikan terapi tersebut.
"Para peserta terapi mengatakan mereka sekarang merasa lebih baik," katanya.
"Anda telah sedikit merasakan seperti apa kematian, dan kini Anda masih hidup makanya Anda harus berjuang," kata Jeong Yong-mun memberikan semangat.
Terapi kematian bukanlah konsep baru untuk meredakan depresi, beberapa tahun lalu, seseorang dari Ukraina telah mencobanya.
Beberapa klinik di Shenyang, China, juga sudah menyediakan pelayanan terapi kematian.(*)