IPB Temukan Alat Pendeteksi Kematangan Buah Mangga
selama ini proses pengiriman buah mangga ke luar negeri seringkali mendapat hambatan berupa buah mangga yang busuk
Penulis: Soewidia Henaldi | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa menemukan alat pendeteksi buah mangga.
Alat pendeteksi ini diciptakan oleh para mahasiswa yang terdiri dari Andi Mulyadi bersama dengan empat orang anggota tim Imel Anitya, Slamet Imam Taofik, Salma Dienta Salsabila, dan Eldi Ramdhani
Andi menjelaskan, buah mangga merupakan buah dengan potensi produktivitas tertinggi kedua setelah pisang untuk diekspor.
Namun, selama ini proses pengiriman buah mangga ke luar negeri seringkali mendapat hambatan berupa buah mangga yang busuk karena terlalu matang ketika sampai kepada konsumen.
Hal inilah yang melatarbelakangi Andi dan tim untuk melakukan penelitian tentang alat pendeteksi kematangan buang mangga.
Penelitian ini tentunya memberikan manfaat yang besar bagi para eksportir buah mangga.
Ini pula yang diharapkan oleh para mahasiswa dari Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) tersebut, yaitu memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi banyak kalangan melalui penelitiannya.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa produksi buah mangga di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 2.464.234 ton per tahun.
Buah mangga tersebut sebagian diekspor ke Singapura dan negara Timur Tengah.
Namun sangat disayangkan proses ekspor buah mengalami banyak kendala.
Pematangan yang tidak merata dan pembusukan merupakan faktor utama yang menyebabkan ekspor buah semakin menurun.
Selain itu, disebutkan pula bahwa kerusakan buah-buahan akibat proses pembusukan mencapai 30-40 persen.
Persentase kerusakan yang tinggi dan laju pematangan yang tidak menentu menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi para petani.
Deteksi dini tingkat kematangan buah merupakan informasi penting sehingga kerugian akibat kebusukan dapat direduksi.
Deteksi tingkat kematangan buah dan kebusukan dapat diketahui dari komposisi kimiawi seperti glukosa dan pati.