Curhat Guru TK yang Sering Dianggap Sepele, Fakta yang Dikuak Patahkan Stereotip Penulis Ternama

Banyak dari masyarakat yang tak rela memberi sebelah pandangan mereka pada seorang Guru TK.

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
rahmaregina.com

Saya ngurut dada, dan hanya menghela nafas.

Saya guru TK. Dan pikiran pertama yang terlintas di pikiran saya adalah, “Apa yang salah dengan guru TK sampe pantes untuk digolongkan sebagai profesi kelas dua kaya gini”. Ini tahun ke- 8 saya menjadi guru TK, dan sudah banyak sentimen dari masyarakat awam tentang profesi ini. Profesi yang dianggap sebagai profesi yang tidak serius dan tidak memerlukan otak di dalam menjalankannya. Bahkan seorang penulis yang telah mengeluarkan karya luar biasa masih terjebak di dalam stereotip “guru TK” sehingga memandang guru TK adalah profesi yang tidak bisa diperhitungkan.

Bukan hanya dia, orang tua murid yang sering memperlakukan saya dan rekan-rekan saya selayaknya babu yang bisa disuruh-suruh juga ada. Pertanyaan-pertanyaan seperti “lo lulusan S2 ngapain jadi guru TK” itu sampe hapal di luar kepala. Ada lagi yang mengatakan “enak dong jadi guru TK, gampang” atau ketika kenalan sama seseorang terus pada saat nanya kerjaan dan saya jawab”guru TK” mereka akan memandang rendah dan bahkan melengos kehilangan minat berkenalan lagi.

Saya mau cerita, pernah suatu hari saya nongkrong bertiga di Starbuck Sarinah. Sebutlah dengan A dan B, si B kerjanya di the British Council. Kemudian datang 4 temen si A, langsung kenalan dan ngobrol bareng. Tiba saat dimana mereka menanyakan profesi. Si B bilang kerja di the British Council dan saya nyaut guru TK. Seketika si 4 orang ini tidak memperhitungkan saya di ruangan itu. Jangan sedih, perlakuan semacam ini bukan sekali atau dua kali. Seakan-akan profesi ini ngga pantas mendapatkan pelaku yang memiliki intelektual tinggi. Dan hal itu terucap dengan gamblang hari ini oleh idola saya.

 Sedih, iya..

Marah, apalagi..

Kecewa, pasti..

Tapi, semua terjadi karena ketidak tahuan mereka dan anda tentang apa yang harus dimiliki untuk menjadi guru TK. Supaya tau, di sini saya mau jelasin dikit berdasarkan pengalaman saya sebagai guru TK.

Pertama, kemampuan berpikir dan kecerdasan (intelektual-red). Lesson plan bukan hal yang main-main buat kita. Ketika kita bodoh, kita berbicara tentang kehidupan dasar seseorang. Kalau kalian sebagai orang tua, kalian akan memaklumi ngga kalo guru TK anak kalian bodoh? Anak kalian akan sesat. Yang kita lakukan adalah merancang pembelajaran untuk dasar kemampuan seorang manusia di dalam kehidupan awal mereka. Kemampuan menulis untuk menyusun laporan juga diperlukan, baik itu harian, bulanan, atau mingguan. Laporan naratif berhalam-halaman menjadi cemilan kami, apa kalian rela kalau guru TK kalian tidak memiliki kemampuan intelektual yang tinggi? Yang penting sabar?

Kedua, Multi-tasking. Apa kalian pernah melihat guru TK yang tidak multi-tasking? Keahlian ini bukannya main-main. Jika kalian harus mengerjakan paperworks sembari memastikan murid mendapatkan basic skill dan pada saat bersamaan kita memastikan mereka di lingkungan yang aman? bukan pekerjaan yang mudah.

Ketiga, secara filosofis kami sangat idealis. Kita merupakan agen yang menanamkan pemikiran-pemikiran dasar kepada manusia. Secara tidak langsung kami harus memercayai ideologi yang kami ajarkan kepada mereka. Kalau kami bodoh, apakah kalian mau memberi anak kalian untuk ditanamkan ideologi kepada mereka?

Ke empat, Organizing event, ini lucu ya, kalau awam melihat event organizer untuk ulang tahun anak dengan HT, itu ngeliatnya keren dan di hargai. Tapi kalau ngaku guru TK, itu ngga keren lagi. Percayalah, mereka ngga ada apa-apanya dibandingkan kami. Ngatur event, udah jadi bagian dari job description kami. Jadi mau tidak mau kami harus memiliki skill dalam hal tersebut. Event apa? Banyak, dari mulai graduation sampai Christmas concert. You name it.

Ke lima, A big heart. It takes a big heart to teach a little one. Kami percaya, kami memiliki peran untuk memberi bekal dasar kepada benih bangsa. Kami harus memiliki hati yang besar untuk membentuk bangsa yang besar.

Gini deh, mungkin ini hanya pembelaan kami sebagai guru TK, tapi lewat tulisan ini, saya yakin semua guru TK, kepengen semua orang tau kalau kita bukan profesi kelas dua ya kak. Minta tolong banget untuk berenti memandang profesi ini sebelah mata, walaupun itu hak masing-masing orang.

Penelitian di tenesse yang ngelibatin 10.992 murid menyatakan

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved