Orasinya Di Mata Najwa Dipuji, Ternyata Ketua BEM UGM Ini Lebih Memilih Jokowi Ketimbang Prabowo
"Banyak hal yang menjauhkanku dari pilihan untuk memilih Prabowo. Dan aku tidak ingin menyesal dikemudian hari dengan memilihnya."
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Oleh karena itu…
Aku ingin pemimpin yang memberikan harapan, bukan mengembalikan ke kenangan jaman yang kelam.
Aku ingin punya presiden yang bisa membimbing dan mengajari, bukan presiden yang sekedar menyuapi.
Aku ingin punya presiden yang bisa mengajak semua rakyat untuk berkolaborasi, bukan presiden yang hanya bisa memberi instruksi.
Aku ingin pemimpin yang jujur, bukan pemimpin yang maunya selalu mujur.
Aku ingin pemimpin yang siap memberantas korupsi, bukan pemimpin yang lemah karena teman – temannya banyak korupsi.
Aku ingin punya pemimpin yang mempunyai track record bagus yang bisa dibanggakan kepada negara lain, bukannya pemimpin yang pergi untuk bersembunyi ke negara lain.
Aku ingin punya presiden yang bekerja dengan hati, bukan presiden yang selalu ingin ditakuti.
Aku ingin presiden yang punya konsep jelas untuk menjalankan visi misinya, bukan presiden yang sekedar memberikan mimpi yang bikin rakyat terlena.
Baca: Pamer Buku Usai Kritik Keberhasilan Susi, Bocoran Soal Bukunya Itu Bikin Netizen Bertanya-Tanya
Aku memilih presiden yang punya banyak bukti, bukan presiden yang punya timbunan ambisi.
Aku memilih untuk sebuah harapan, harapan untuk Indonesia Hebat!
Dan semua keinginanku itu ada dalam diri Jokowi.
Ini adalah masalah moral. Masalah hati nurani. Pilih dengan moral dan hati nurani.
So, I stand firmly on the right side
“Pertiwi menangis berdoa, Jokowi harapannya!” Ah adekku tak melanjutkan nyanyiannya lagi. Dia mengantuk.
Salam2jari
Obedkresna W."
