Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Polemik Kartu Kuning Jokowi, Ternyata Begini Lho Sejarah Kartu Kuning dan Merah di Dunia Sepakbola

Suatu hari, dia berhenti di perempatan jalan. Melihat lampu lalu lintas, dia kemudian mendapatkan ide.

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Kolase TribunnewsBogor

Karena kasus ini, Ken Aston kemudian berpikir. Harus ada komunikasi universal yang bisa langsung diketahui semua orang, ketika wasit memberi peringatan kepada pemain atau mengeluarkannya dari lapangan.

Dengan demikian, wasit tak perlu harus membuat penjelasan dengan bahasa yang mungkin tak diketahui pemain.

Suatu hari, dia berhenti di perempatan jalan. Melihat lampu lalu lintas, dia kemudian mendapatkan ide.

Kemudian, dia mengusulkan agar wasit dibekali kartu kuning dan merah. Kartu kuning untuk memberi peringatan keras atau sanksi ringan kepada pemain yang melakukan pelanggaran.

Adapun kartu merah untuk sanksi berat, dan pemain yang melakukan pelanggaran berat itu harus keluar dari lapangan.

Ide itu diterima FIFA. Pada Piala Dunia 1970, kartu kuning dan merah kali pertama digunakan.

Baca: Zaadit Galang Dana Untuk Ke Asmat, Ternyata Kini Jumlahnya Fantastis, Netizen : Kapan Berangkatnya?

Ironisnya, sepanjang Piala Dunia 1970 tak satu pun pemain yang terkena kartu merah. Hanya kartu kuning yang sempat dilayangkan sehingga kartu merah tak bisa "pamer diri" pada Piala Dunia 1970.

Meski ide tersebut datang dari wasit Inggris, negeri itu tak serta merta menerapkannya di kompetisi mereka.

Kartu merah dan kuning baru digunakan di kompetisi sepak bola Inggris pada 1976. Pasalnya, wasit kemudian terlalu mudah mengeluarkan kartu dan diprotes banyak pemain.

Oleh sebab itu, penggunaannya sempat dihentikan pada 1981 dan 1987.

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved