Kartu Kuning Zaadit
Saingi Ketenaran Ketua BEM UI, Ini Beda Antara Obed Kresna, Ardhi Ray dan Zaadit Taqwa Di Mata Najwa
Dari hasil diskusi pada acara tersebut, sosok Obed dan Ardhi disebut-sebut langsung menyalip ketenaran Zaadit.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Ia lalu menyorot tiga tuntutannya yang sudah berulang kali ia sampaikan di beberapa kesempatan.
"Kartu Kuning ini adalah sebuah peringatan untuk Pak Jokowi bahwa masih yang belum diselesaikan," ujarnya.
"Dan hari ini adalah satu momen untuk kita menunjukan bahwa mahasiswa selalu berada di garis paling depan untuk menyuarakan suara masyarakat, untuk menjadi mitra kritis pemerintah," ujarnya lagi.
Sementara itu, hal berbeda tampak diperlihatkan oleh Obed Kresna.
Baca: Zaadit Taqwa Dapat Surat Terbuka Lagi dari Mahasiswa Di Jepang, Bahasanya Halus Tapi Isinya Menohok
Ia berjalan ke samping Najwa sambil tertunduk lalu kemudian tersenyum dan menyapa penontong dengan 'Rakyat Indonesia'.
Di orasinya itu, ia menyorot soal pendidikan secara utuh, dimana mereka yang memiliki kemampuan finansial yang mampu mengakses pendidikan.
Obed juga menyoroti suasana ruang kelas saat ini yang bukan lagi mengedepankan logika kemanusiaan melainkan logika persaingan.
"Kondisi itulah yang menyebabkan kita muda diadu domba oleh hal-hal yang sebenarnya sepele, hal-hal identitas seperti Suku, Ras, Agama," katanya.
Obed bahkan mengajak para mahasiswa untuk bersatu dalam kebinekaan.
Baca: Video Banjir di Meikarta Bikin Heboh Netizen, Motor Sampai Didorong-Dorong
"Saya mengajak temen-temen dengan semangat kebinekaan, kita tidak boleh lagi terpecah belah hanya karena identitas, hanya karena perbedaan golongan," tutupnya.
Berbeda dengan keduanya, Ardhi menyampaikan orasinya dengan menyoroti hak Zaadit dalam menyampaikan pendapat yang malah berujung bully.
Kemudian ia juga sempat menyindir soal sorotan Zaadit tentang dwifungsi ABRI.
Ia pun menutup orasinya dengan mengucapkan merdeka sebanyak tiga kali.