Kartu Kuning Zaadit

Saingi Ketenaran Ketua BEM UI, Ini Beda Antara Obed Kresna, Ardhi Ray dan Zaadit Taqwa Di Mata Najwa

Dari hasil diskusi pada acara tersebut, sosok Obed dan Ardhi disebut-sebut langsung menyalip ketenaran Zaadit.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Instagram
Obed Kresna, Ardhi Rasy dan Zaadit Taqwa 

"Apa peran yang bisa dijalankan saat ini?" imbuhnya.

Zaadit mendapatkan kesempatan pertama untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Baca: Sempat Tuding Zaadit Dapat Nilai 0, Begini Klarifikasi Asisten Dosennya

Pria yang mengenakan jas almamater kuning itu mengatakan bahwa mahasiswa harus selalu ada di garis terdepan guna menyambungkan lidah masyarakat.

"Kemudian dikemas dengan cara-cara intelektual dan disampaikan secara langsung kepada pemerintah," ungkap Zaadit di depan para penonton Mata Najwa.

Dia juga menambahkan, hal tersebut dilakukan agar pemerintah dapat mendengarkan suara masyarakat dan menindaklanjutinya ke dalam sebuah solusi.

Jawaban berbeda justru dilontarkan oleh Obed Kresna.

Di awal, dia menegaskan bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami perpecahan.

"Orang yang seringkali mengkritik pemerintah dianggap anti pemerintah dan orang yang mendukung pemerintah dikatakan sebagai pro pemerintah," ungkap Obed.

Baca: Ditanya Tanggapan This Is My War SBY, Setya Novanto : Hehehe . . .

Setelah itu, dia menjelaskan bahwa peran mahasiswa di sini adalah sebagai aktor penengah/ perantara.

"Mahasiswa harus menjadi intermediary actor (aktor perantara -red), di mana dia bisa menjadi jembatan bagi keduanya," jelasnya.

Obed pun kemudian menjelaskan alasan seorang mahasiswa bisa menjadi aktor perantara antar dua kelompok yang disebutkan tadi.

"Yaitu rasa kemanusiaan yang dibangun melalui hasil belajar kami hidup bersama masyarakat, ngobrol di angkringan, burjo, dan sebagainya," terang Obed.

Di akhir, Obed menjelaskan sekali lagi bahwa beberapa langkah yang dia sebutkan tadi merupakan cara belajar untuk 'menghirup bau' masyarakat.

Setali tiga uang, Ardhi setuju dengan apa yang diungkapkan oleh Obed.

Ardhi meminta pemerintah tidak menganggap bahwa kritik yang disampaikan merupakan sebuah sikap kontra pada pemerintah.

Ia juga mengatakan kalau kritik yang disampaikan oleh para mahasiswa ini bukan hanya sebuah peringatan namun mereka meminta bertemu dengan pemerintah.

Baca: Hari Ini ! Indonesia Lawan India dan Jepang di Perempat Final BATC 2018

Mendekati puncak acara, Zaadit mencoba untuk mengutarakan unek-uneknya.

"Yang saat ini kami sampaikan itu hanyalah puncak-puncak dari gunung es permasalahan di Indonesia," katanya.

Belum selesai bicara, Zaadit sudah dipotong oleh Najwa Shihab karena durasi acara sudah hampir selesai.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved