Terungkap ! Seperti ini Kondisi Mikrobiologis Alat Pernafasan Lumba-lumba di Laut Jawa
Habitatnya berada di perairan hangat di seluruh dunia dan dapat ditemui di hampir seluruh perairan kecuali Samudra Antartika.
Baca: Begini Reaksi Alumni UI Soal Surat Permintaan Maaf Dari Asisten Dosen Untuk Zaadit
Dari 10 sampel diperoleh hasil bahwa 5 ekor lumba-lumba (50 persen dari yang diteliti) positif terhadap Staphylococcus aureus, sedangkan bakteri lain termasuk Pseudomonas aeroginosa dan Pasteurella multocida tidak dijumpai pada semua sampel. Selain dilakukan pemeriksaan terhadap bakteri dari swab sampel juga dilakukan pemeriksaan terhadap keberadaan jamur dengan menggunakan media Sabouraud’s Dextrose Agar (SDA), akan tetapi seluruh sampel menunjukkan hasil negatif.
"Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pemeriksaan klinis lumba-lumba dapat dilakukan dengan cara inspeksi terhadap blowhole, tingkah laku hewan, adanya “chuff” atau “honk” (batuk), frekuensi respirasi, sosialisasi hewan dan posisi hewan saat berenang. Bakteri Staphylococcus aureus dijumpai pada sistem pernafasan lumba-lumba hidung botol dari perairan Laut Jawa di PT. Wersut Seguni Indonesia,” ujarnya.(*)