Kecelakaan Tanjakan Emen Subang
5 Cerita Soal Laka Di Tanjakan Emen, Korban Selamat Lihat Mayat Bertebaran Hingga Tukeran Sopir Bus
Usai para penumpang terlempar saat bus terguling, bus rombongan yang di belakang lewat dan melihat puluhan jenazah bergelimpangan.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Percaya atau tidak, terdapat cerita misteri berbau mistik terkait Tanjakan Emen yang persisnya terbentang sebelum jalan menuju pintu objek wisata air panas Ciater tersebut.
Dadan Wahyudin, pengguna Kompasiana, pernah menuliskan asal usul ruas Jalan Raya Bandung-Subang tersebut lebih beken disebut "Tanjakan Emen."
"Menurut cerita di kalangan warga, alkisah Emen dikenal sopir pemberani. Emen mengemudikan oplet jurusan Bandung-Subang. Ia tewas kecelakaan di daerah itu saat mengangkut ikan asin dari Ciroyom Bandung menuju Subang, tahun 1964," tulis Dadan di Kompasiana.com, 1 Agustus 2010 silam.
Kala itu, tutur Dadan dalam tulisannya berjudul "Melewati Legenda Tanjakan Emen, Ciater Subang", kendaraan yang disopiri Emen terbalik dan terbakar.
5. Sopir Bus Sebelumnya Ternyata Bawa Bus Nomor 3
Polisi belum memeriksa Amirudin, sopir bus pariwisata nomor satu berisi rombongan peserta piknik Koperasi Simpan Pinjam Permata yang kecelakaan di Tanjakan Emen, Subang, kemarin.
Ia satu dari sekian korban selamat dalam kecelakaan maut itu.
Korban selamat menuturkan, sebelum kecelakaan rombongan bus sempat berhenti untuk membeli oleh-oleh tahu susu.
Baca: Korban Kecelakaan Tanjakan Emen Dikubur Dalam Satu Lubang, Ngetok-Ngetok Kamar, Dingin Katanya
"Berhenti di tahu susu pada belanja yoghurt, keripik, alpukat," ujar Musrifah, peserta piknik yang duduk di bus nomor tiga, kepada TribunJakarta.com, Minggu (11/2/2018).
Bus yang Musrifah tumpangi berada persis di belakang bus nomor satu.
"Sudah dari situ (pusat oleh-oleh, red) sopirnya gantian. Yang tadinya sopir saya (bus nomor tiga) jadi sopir nomor satu," Musrifah menambahkan.
Ia mengetahui nama sopir tersebut karena sempat dinyanyikan oleh seorang penumpang.
"Sempat dinyanyiin sama bu guru, Amirudin.. Amirudin.. gitu," kata Musrifah.
Musrifah sangat terpukul mengingat kecelakaan yang menewaskan teman-temannya itu.
Ditemui di rumah kontrakannya, sambil menyeka air matanya, Musrifah melihat teman-temannya terpental keluar jendela saat bus terguling di turunan lalu tergeletak di pinggir jalan tak bergerak.