Sudah Kurangi Makan Tapi Tetap Gemuk ? Mungkin 7 Hal Ini Penyebabnya
Pertambahan berat badan bagi sebagian wanita menjadi momok menakutkan.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Pertama adalah Hipotiroidisme, adalah kondisi saat tubuh tidak memproduksi hormon tiroid secara mencukupi.
Kondisi ini menyebabkan pertambahan berat badan akibat melambatnya metabolisme tubuh.
Kedua adalah Sindrom Cushing yang terjadi ketika kelenjar adrenal memproduksi terlalu banyak hormon stres, seperti kortisol, atau pada orang yang mengonsumsi steroid untuk pengobatan penyakit lupus, artritis, atau asma.
Pertambahan berat badan terutama dapat terlihat pada wajah, punggung bagian atas, leher, dan pinggang.
Ketiga adalah Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK).
Wanita pengidap sindrom ini umumnya memiliki banyak kista kecil dalam organ reproduksinya.
Wanita dalam kondisi ini memiliki resistensi terhadap hormon yang berperan mengontrol kadar gula darah (insulin) sehingga menyebabkan pertambahan berat badan yang umumnya berpusat di bagian perut.
5. Teknologi dan gaya hidup
Gaya hidup dengan segala kemudahan seperti akses internet ke hampir segala tempat dapat membuat orang lebih lama duduk di depan layar dibandingkan sebelumnya.
Kebiasaan duduk dalam waktu lama ini kerap dipadukan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan ringan berkalori tinggi sehingga menyebabkan pertambahan berat badan.
Baca: Sempat Dituding Selingkuh Dengan Kapolsek, Begini Kronologi Penggerebekan Versi Istri Bripka Fer
6. Berhenti merokok
Menghirup asap rokok membuat detak jantung Anda meningkat 10-20 kali lebih banyak dalam satu menit sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori saat merokok.
Ketika seseorang berhenti merokok, nafsu makan akan bertambah tapi efek ini akan hilang dalam beberapa minggu.
Manfaat berhenti merokok akan jauh lebih besar daripada terus merokok karena takut gemuk.