TERPOPULER Kamis, Perselingkuhan Kapolsek, Cerita Pilu Pedagang Bakso, Respon Tamara Bleszynski

perselingkuhan Kapolsek dengan istri anak buahnya ini menjadi satu dari empat terpopuler di TribunnewsBogor.com pada Kamis (8/3/2018).

Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor
Terpopuler Kamis (8/3/2018) 

7. Terancam diberhentikan

Ditelusuri Kabid Propam Polda Lampung Kombes Hendra Supriatna membenarkan adanya laporan dugaan perselingkuhan antara oknum Kapolsek Kalirejo dengan istri dari bawahannya.

"Kasus ini sedang kami tangani dengan tegas dan jelas," kata Hendra, Selasa sore.

Dia memastikan bahwa penanganan kasus tersebut tetap sesuai prosedur dan tingkat kesalahan.

"Akan kami tangani dengan jelas, sesuai aturan dan prosedur," kata dia.

Sementara itu, Kapolres Lampung Tengah AKBP Slamet Wahyudi juga membenarkan adanya laporan terkait dugaan perselingkuhan oknum jajarannya.

"Kalau terbukti (bersalah), kemungkinan (sanksi) terberat yang akan diterima adalah PDH (pemberhentian dengan hormat)," tutur Slamet. (*)

2. Cerita pilu Mas Rinto

Rinto seperti dikutip dari Kompas.com merupakan warga Jalan Tanggul Patompo, Makassar.

Meski mendorong gerobak bakso, Rinto selalu berpenampilan ala pegawai kantoran.

1. Terinspirasi oleh James Bond

Rinto sumringah ketika ditanya alasannya selalu berpakaian seperti pekerja kantoran saat berkeliling menjual bakso.

Dia mengaku sangat senang berpenampilan seperti itu.

Baca: Analisa Gestur Kepala Menunduk Jokowi Di Hadapan AHY, Harusnya SBY Berterima Kasih

Apalagi, para langganannya juga ikut senang membeli bakso karena pedagangnya bersih dan rapi.

"Saya memang suka bersih dan rapi. Ini juga saya terinspirasi dengan gayanya James Bond. Itu idolaku sejak kecil hingga kini. Semua film-film James Bond yang versi dulu sampai sekarang sudah saya nonton berulang-ulang kali," ungkapnya.

2. Dididik dari kecil

Rinto mengaku, sudah berpenampilan seperti ini sejak lama.

Pria yang sudah berjualan bakso selama 18 tahun ini merasa tidak semangat berdagang jika tidak bersih dan rapih.

Baca: Terungkap! Ternyata Wika Salim Sudah Menikah, Tapi Begini Kehidupan Rumah Tangganya Sekarang

Bukan tanpa sebab. Menurut Rinto, sejak kecil, dia dididik oleh almarhum ibunya, Bambo Daeng Rannu, untuk selalu rapi sejak masih duduk di bangku kelas 3 SD.

3. Cita-cita juga keinginan ibu

Rinto mengenang, ibunya sebenarnya ingin dia menjadi tentara sehingga profesi itu juga menjadi cita-citanya.

Namun, karena sang ibu sudah meninggal dunia sejak dia kecil, kandas pulalah cita-citanya.

Rinto dengan berpakaian ala direktur keliling mendorong gerobaknya menjajakan bakso.(KOMPAS.com/Hendra Cipto)
Rinto dengan berpakaian ala direktur keliling mendorong gerobaknya menjajakan bakso.(KOMPAS.com/Hendra Cipto) ()

Anak kedua dari bersaudara ini terpaksa hidup menumpang di rumah keluarganya dan harus memutar otak untuk hidup dari hari ke hari.

"Waktu kecil, ibu selalu elus-elus kepalaku dan mengatakan kamu jadi tentara ya, Nak. Tapi cita-cita itu kandas, karena saya putus sekolah dan harus mengurus diriku sendiri. Sedangkan saudara-saudaraku yang lain, terpencar menumpang di rumah keluarga yang lain. Ada sama nenek dan ada pula di keluarga yang lain," tuturnya.

Sepeninggalan ibunya, Rinto pun putus sekolah dan tinggal bersama kakak sepupunya, Nawir Daeng Lau.

Baca: TERPOPULER Rabu: Istri Meninggal Saat Selingkuh Di Hotel dan Upaya Selvi Kitty Agar Cepat Punya Anak

Sementara itu, ayahnya, Daeng Nuntung, yang berprofesi sebagai tukang becak, telah menikah lagi dan tinggal bersama istri keduanya.

4. Usaha bakso turun dari ayah

Awalnya, sang ayahlah yang mempunyai bisnis bakso keliling yang dijalankan oleh Rinto dan 6 rekannya yang lain.

Namun, karena kondisi kesehatan Daeng Lau kurang memadai, Rinto yang diminta pergi berbelanja di pasar hingga membantu membuat bakso.

"Kalau saya membuat bakso, pakai topi dan pakai celemek. Pokoknya saya jaga kebersihan dagangan saya. Sampai saya jualan keliling, saya tetap berpakai bersih dan rapi seperti ini," katanya.

5. 1 Jam bersolek

Dalam berpenampilan rapi dan bersih setiap hari, tentu saja Rinto harus mempersiapkannya dengan baik.

Rinto mengaku, mempersiapkan dirinya, mulai mandi sampai bersolek selama hampir satu jam. Pakaian dan aksesori yang dipakai adalah milik sendiri, dibelinya dari hasil tabungannya.

Baca: Ini Fakta-fakta Hutang Satpol PP Diwarung Nasi Yang Mencapai Rp 60 Juta, Nomor 3 Jangan Ditiru

"Pakaian, sepatu, topi, dasi dan lainnya ini saya beli dari hasil jualan bakso yang setiap hanya disisipkan di celengan. Saat berdandan, banyak pembeli bakso yang sudah berteriak-teriak di depan rumah. Tapi biasa kakak sepupuku itu yang melayani (mereka) jika saya berdandan," tuturnya.

6. Koleksi topi koboi

Rinto mempersiapkan dagangan baksonya dengan berpenampilan unik seperti koboi.

Menurut Rinto, topi koboi digunakannya untuk menghindari adanya kotoran atau rambut yang jatuh di makanan dagangannya.

Ternyata Rinto memiliki mempunyai banyak koleksi topi koboi yang setiap hari digunakannya menyiapkan dan menjajakan bakso dagangannya.

Selain koleksi topi koboi, Rinto juga mempunyai banyak koleksi sepatu kulit yang biasa pekerja kantoran.

Semangkok bakso yang dijajakan Rinto dihargai Rp 5.000 hingga Rp 10.000.

3. Respon Tamara Bleszynski saat diingatkan warganet soal Jupe

Tamara memposting foto Jupe dengan rambutnya yang plontos.

 

Entah kenapa Tamara tiba-tiba memposting foto rekannya yang telah meninggal dunia tersebut.

Sepertinya ia ingin mengucapkan terimakasih kepada Jupe yang telah memberinya semangat.

Baca: Analisa Gestur Kepala Menunduk Jokowi Di Hadapan AHY, Harusnya SBY Berterima Kasih

Baca: Terungkap! Ternyata Wika Salim Sudah Menikah, Tapi Begini Kehidupan Rumah Tangganya Sekarang

Sebab seperti yang diketahui, Jupe berjuang melawan kankernya hingga napas terakhir.

Jupe pun dikenal sebagai sosok yang memberikan semangat besar kepada banyak orang yang menderita kanker.

"Semangat ku, adalah semangat mu. Terimakasih #juliaperez," tulis Tamara dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Instagramnya @tamarableszynskiofficial.

Ada dua foto yang diposting oleh Tamara, keduanya yakni foto Jupe dengan kondisi rambut yang sama.

Lagi-lagi ia mengucapkan terima kasih pada Jupe.

"Wanita hebat, berani tampil apa adanya, walau kemoterapi membuat beliau kehilangan rambutnya.

Tapi beliau berani tampil apa adanya, dan berjuang sampai akhir hayatnya. #juliaperez #iloveyou #thankyou," tulis Tamara.

Baca: TERPOPULER Rabu: Istri Meninggal Saat Selingkuh Di Hotel dan Upaya Selvi Kitty Agar Cepat Punya Anak

tamarableszynskiofficial
instagram.com/tamarableszynskiofficial

Rupanya postingan ibunda dari Teuku Rasya itu mendapat banyak komentar dari netizen.

Banyak yang mengingatkan Tamara bahwa memposting foto almarhum dengan kondisi tidak menutup aurat itu bisa menambah dosa jariyah almarhum.

Mereka pun meminta Tamara untuk memposting foto Jupe yang mengenakan hijab saja dibanding foto tersebut.

Ini beberapa komentarnya dikutip dari akun Instagram @jenk_rumpi.

Baca: Hari Perempuan Internasional, Google Pasang Doodle Berisi Visual Narasi Apik

s_aeda : Maaf sebelum nya..sebaiknya posting foto yg berhijab aja..kasian aurat nya ga tertutup :)

rvckyhidayat : Mohon jangan di share gambarnya, kasihan dengan Almarhum apalagi tidak pakai hijab.... Mohon maaf sebelumnya

adrian_abdi_abi : Mba @tamarableszynskiofficial Saat memposting foto seorang Muslim terlebih yg sudah meninggal dunia sebaiknya memakai foto yg (berhijab) menutup auratnya. Knp hrs yg menutup aurat?? Krn dikhawatirkan foto/gambar yg memperlihatkan aurat tsb akan menjadi dosa JARIYAH utk muslimah tsb+keluarganya terutama kedua orangtuanya, makin banyak yg melihat dikhawatirkan dosanya terus bertambah+mengalir. Sebaiknya dihapus+diganti dg yg lbh layak sbg muslim.

Rupanya, Tamara menyadari banyaknya komentar serupa.

Ia lalu memposting satu komentar dari akun Instagram @novridasiska.

"Dosa jariyah Jupe. Mohon dihapus foto ini," tulis akun tersebut.

Sambil memposting komentar tersebut, Tamara pun menuliskan caption.

"Aduh Mbak, Salam kemanusiaan. Sebelum berkomentar, pikirkan terlebih dahulu. #humanity," tulisnya.

Tamara Belszynski
Tamara Belszynski (instagram)

Namun saat ini postingan di atas telah dihapus oleh Tamara, tak hanya itu dia juga menutup komentar di postingan foto Jupe.

Bagaimana menurut Anda?

4. Analisa gestur tubuh Jokowi saat salaman dengan AHY

Agus menulis singkat di akun instagramnya terkait pertemuan dengan Jokowi dan mendoakan agar Presiden sehat selalu.

"Silaturahmi dengan Pak @jokowi ...

Semoga beliau selalu sehat dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraan..."

Tulisnya dalam keterangan postingan.

Di Twitter foto di slide pertama postingan AHY cukup hangat diperbincangkan.

Baca: Tampil Nyentrik Di Sidang First Travel, Harga Sepatu Kiki Hasibuan Setara dengan Biaya Umroh

Baca: TERPOPULER Rabu: Istri Meninggal Saat Selingkuh Di Hotel dan Upaya Selvi Kitty Agar Cepat Punya Anak

akun @eae18 bahkan menulis keterangan "dari gestur tubuh, sopo presidene?"

Untuk menjawabnya, bahkan akun @LieDetectorID memaparkan panjang lebar menggunakan pelbagai teori.

"Saya maklumi.

Memang banyak orang yang keliru nganalisa gesture sebagai independent analysis.

Ini hanyalah seorang Presiden yang merendahkan-dirinya menerima tamu seorang Anak Muda yang berpotensi.

Harusnya Pak @SBYudhoyono berterimakasi atas perlakuan ini."

Baca: Video Kecelakaan Beruntun Di Mojosongo Solo, Ini Identitas Korban Tewas

Begitu tulisnya dalam keterangan.

Lebih lanjut akun serupa kembali mencuitkan soal makna gestur Jokowi dihadapan AHY.

Berikut ini penjelasan seperti yang ditulis di akun Linked In :

Dari ekspresi wajah, apa yang Anda dapatkan ? Seorang AHY yang membuka mulutnya (mungkin saat itu, ia sedang berbicara).

Pandangan mata AHY pada Presiden Jokowi yang justru sedang menatap tangan, sambil tersenyum.

Saya tidak melihat adanya tanda-tanda di ekspresi wajah yang mencerminkan emosi takut.

Dan fyi, no eye-contact BUKAN sama dengan pasti Takut, begitu juga sebaliknya.

Full eye contact sambil jabat tangan juga BUKAN sama dengan pasti BERANI. Itu hanya stigma saja.

Dari Gestur postur tubuh, Anda bisa tarik garis imajiner kecondongan Puser (Belly Button). Dari sini, Anda melihat bahwa AHY justru menunduk, bukan hanya kepala, tetapi juga punggung hingga pinggang atau tubuh bagian atasnya.

Sementara, Presiden Jokowi menundukkan kepalanya melihat ke arah jabatan tangan.

Dari Jabat Tangan kanan, Anda melihat bahwa tangan Pak Presiden-lah yang menjangkau AHY. Bukan tangan sang Tamu. Kita juga melihat jabat tangan yang cukup seimbang kuat antar keduanya.

Dari Tangan Kirinya, Anda melihat AHY memegang Dokumen, sementara tangan kiri Pak Presiden kosong.

Bila Anda rangkum seluruhnya, sangatlah tidak tepat bila mengatakan di sini: AHY lebih layak jadi seorang Presiden. Dan atau Presiden Jokowi takut pada AHY (?)

Yang benar adalah ini sebuah foto yang menunjukkan seorang Presiden yang menyambut anak muda, anak mantan Presiden sebelum beliau, dengan rendah hati.

Foto ini juga menunjukkan seorang anak muda yang antusias namun menghormati presidennya, tanpa kehilangan ego-nya sendiri sebagai anak mantan Presiden.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved