Warga Kompak Pakai Kaus dan Topi #GantiPresiden2019 di CFD Jakarta, Mengaku Tak Disuruh Partai

Salah seorang warga bernama Lili mengaku aksi ini hanya sekadar spontanitas. Menurut dia, kegiatan ini tidak direncanakan sama sekali.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN
Sejumlah warga tampak memakai baju dan kaus #2019GantiPresiden di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (29/4/2018) 

Baca: Diluncurkan Sejak Januari oleh Anies-Sandi, Kartu Pekerja DKI Tidak Laku

Nevid pun menyinggung maraknya impor kebutuhan pokok dan perekonomian sulit menjadi alasannya meramaikan kegiatan ini.

"Terus karena kami punya teman di Tanah Abang yang kebetulan punya grosir topi dan omzetnya turun, ya udah kami bantu, kami pesan, dan kami bagikan," paparnya.

Nevid mengatakan, ada sekitar 1.200 topi yang dibagikan kepada warga yang ikut CFD.

Ia pun meramaikan kegiatan ini karena ada berbagai perbincangan di media sosial untuk meramaikan tagar tersebut di CFD.

Namun, Nevid membantah apa yang dilakukannya atas perintah dari pihak tertentu, seperti parpol, komunitas, dan kelompok pendukung calon tertentu. "Enggak ada kok, Mas," ujar Nevid.

Baca: Ilmuwan Temukan Metode Baru Untuk Obati Gigi Berlubang, Tanpa Penambalan !

Namun, di sisi lain, ia mengagumi sosok Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Nevid mengaku akan senang jika Prabowo bersedia ikut dalam Pilpres 2019.

"Kebetulan saya suka dengan Prabowo, suka dengan pemikirannya, pandangannya. Karena dia 2014 ikut mencalonkan, kalau dia masih mau ya saya juga akan dukung dia," kata dia.

Ditemui terpisah, seorang warga bernama Toni merasakan Indonesia justru mengalami kemunduran.

Ia menyoroti berbagai persoalan utang yang kian membengkak, intimidasi terhadap umat Islam, hingga tidak terlaksananya janji-janji pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Kalau janji kampanye contoh yang mendasar aja, penciptaan 10 juta lapangan pekerjaan itu belum dirasakan. Karena kita tahunya di masyarakat yang penting ini kan," tutur dia.

Ia pun khawatir dengan masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia secara ilegal.

Baca: Disinggung Soal Dimana Dirinya Saat Kasus Ahok, Rocky Gerung : Gue Lebih Kenal Ahok dari Lu Semua

Menurut dia, hal itu bisa berdampak pada melebarnya kesenjangan antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja dalam negeri.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved