Surabaya Diteror Bom
Selain Polrestabes Surabaya, 7 Kantor Polisi di Indonesia Pernah Diteror Bom, Nomor 7 Paling Heboh
Teror bom terjadi di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018). Peristiwa tersebut mengakibatkan 4 polisi dan 6 warga terluka.
"NR ini buron sejak Agustus 2015, sempat terdeteksi di Bekasi, lalu hilang lagi. Tiba tiba menyerang Polres Solo," katanya.
Baca: Pelaku Bom Di Polrestabes Surabaya Merupakan Satu keluarga
3. Polres Cirebon
Ledakan bom juga pernah terjadi di Masjid Polres Cirebon, Jumat (15/4/2011) .
Peristiwa tersebut menewaskan seorang pria yang diduga sebagai pelaku peledakan bom.
Dilansir dari Tribunnews, sekitar 25 orang yang menjadi korban akibat ledakan tersebut, satu di antaranya Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco.
Peristiwa itu terjadi ketika sebagian besar umat muslim mulai memasuki masjid untuk menunaikan salat Jumat.
Mayoritas jamaah merupakan anggota kepolisian Polresta Cirebon.
Seorang saksi mata, Anton menyebut, pria yang diduga pelaku saat itu tak terlihat di antara jamaah yang berada di dalam masjid.
Saat imam mengucapkan takbir, ledakan terdengar.
Sejumlah orang terluka, seorang pria yang diduga pelaku terkapar.
Pelaku diperkirakan berusia 25 hingga 30 tahun, tinggi berkisar 165-170 cm, mengenakan baju hitam, celana panjang hitam, jaket hitam, dan mengenakan sebuah tas pinggang.
Baca: Bom Di Surabaya, Ketua MUI Kabupaten Bogor Imbau Pemilik Kontrakan Tak Terima Orang Sembarangan
4. Pos Pengamanan Lebaran di Pos Gladak, Solo
Pos Pengamanan Lebaran di Pos Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Solo dilempar granat berdaya ledak rendah.
Granat yang dilempar jatuh sekitar 1,5 meter dari pos dan hanya menimbulkan kerusakan ringan.
"Telah terjadi pelemparan granat terhadap Pos Pengamanan Lebaran di Pos Gladag. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini," ujar Kapolresta Surakarta, Kombes (Pol) Asdjimain pada Minggu (19/8/2012) dini hari di lokasi kejadian.
