Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Inilah Yang Terjadi Dalam Tubuh Saat Kita Berpuasa

Umat muslim diwajibkan untuk membatasi makanan, minuman, dan kebiasaan merokok saat sedang berpuasa.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
Kompas.com
Niat Puasa 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Umat muslim diwajibkan untuk membatasi makanan, minuman, dan kebiasaan merokok saat sedang berpuasa.

Di luar sisi agama, ada beberapa pertanyaan yang timbul tentang puasa, terutama mengenai apakah puasa bermanfaat bagi kesehatan dari segi medis.
Untuk menjawabnya, kita harus mengenal hal-hal apa saja yang terjadi di dalam tubuh selama kita berpuasa.

Perubahan gaya hidup selama sebulan penuh ini, baik pola makan, tidur, dan aktivitas fisik sehari-hari, menyebabkan banyak perubahan di tubuh.

Dari mulai perubahan fisiologi (berhubungan dengan komposisi tubuh dan fungsi organ), hematologi (berhubungan dengan darah dan cairan), dan biokimia darah (berhubungan dengan elektrolit tubuh).

Kita menyebutnya sebagai “fisiologi berpuasa.”

Baca: Kisah 4 Anak Pelaku Bom Bunuh Diri, Tolak Doktrin Hingga Dijemput di Rumah Neneknya untuk Bunuh Diri

Bagaimana puasa bisa menurunkan berat badan dan kolesterol?

Dilansir dari hellosehat.com, perubahan yang terjadi di dalam tubuh saat berpuasa akan berbeda-beda, tergantung dari lamanya kita berpuasa.

Secara teknis, tubuh baru masuk ke “fase puasa” setelah 8 jam dari makan terakhir, di mana usus selesai menyerap berbagai macam nutrisi dari makanan.

Pada kondisi normal, glukosa tubuh tersimpan di liver dan otot sebagai sumber energi utama.

Selama puasa, penyimpanan glukosa inilah yang dibakar pertama untuk memasok energi bagi tubuh kita, sehingga kita dapat melakukan kegiatan seperti biasa.

Setelah penyimpanan ini habis, lemaklah yang menjadi sumber energi selanjutnya.

Meskipun sebenarnya, penyimpanan glukosa di liver tidak dihabiskan penuh, masih ada sisa sebagai cadangan energi jika dibutuhkan sewaktu-waktu dan melakukan fungsi lainnya di dalam liver.

Jika puasa dilakukan berkepanjangan, tubuh terpaksa menggunakan protein sebagai sumber energi.

Penggunaan protein sebagai sumber energi adalah tidak sehat.

Hal ini dikarenakan protein yang dipecah berasal dari otot, sehingga otot lama kelamaan menjadi kecil dan lemah.

Baca: Bupati Ditangkap KPK dalam OTT di Bengkulu Bersama Anggota Keluarganya

Namun, pada puasa Ramadan, kita hanya berpuasa selama kurang lebih 13-14 jam, tepat di waktu pergantian sumber energi dari glukosa liver ke lemak, sebagai sumber energi kedua.

Puasa Ramadan tidak menyebabkan pemecahan protein, sehingga komposisi otot kita tidak akan berkurang.

Penggunaan lemak ini sangat bermanfaat dalam penurunan berat badan sekaligus penurunan kolesterol darah.

Penurunan berat badan menyebabkan kontrol diabetes yang lebih baik dan menurunkan tekanan darah.

Sedangkan penurunan kolesterol darah menghindarkan seseorang dari berbagai penyakit metabolik seperti obesitas, penyakit jantung koroner, dan stroke.

Benarkah puasa memicu proses detoksifikasi?

Proses detoksifikasi juga terjadi dalam tubuh saat puasa.

Berbagai macam toksin (racun) yang tersimpan dalam lemak terpecah dan dapat dikeluarkan dari tubuh.

Setelah beberapa hari berpuasa, ada hormon yang meningkat yaitu endorfin.

Hormon yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan ini menyebabkan perbaikan kewaspadaan, daya kognitif, dan kesehatan mental.

Namun, pembatasan asupan cairan bisa menyebabkan tubuh kita kehilangan beberapa elektrolit tubuh.

Baca: Warga Sebut Baku Tembak Polisi dengan Terduga Teroris di Surabaya Sekitar 30 Menit

Sebuah penelitian Attarzadeh Hosseini SR et al (2013) menunjukkan bahwa terdapat penurunan komposisi air dan potasium selama puasa.

Namun, pembatasan cairan ini sudah tergantikan oleh fungsi ginjal yang sangat efisien mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.

Sehingga kita tidak jatuh pada keadaan dehidrasi selama menjalankan ibadah puasa.

Yang terjadi pada organ tubuh saat kita berpuasa

Nah, untuk melihat beberapa perubahan fungsi organ selama kita puasa, yuk, kita perhatikan penjelasan berikut ini.

- Mulut

Produksi kelenjar air liur tetap bekerja untuk mencegah mulut jatuh pada kondisi kering. Hal ini untuk menurunkan kemungkinan bau mulut.

- Lambung

Produksi asam lambung menurun. Hal ini untuk mencegah terkikisnya dinding lambung oleh asam karena tidak adanya makanan yang digiling, sehingga luka lambung dapat terhindarkan.

- Liver

Memecah penyimpanan glukosa sebagai sumber energi pertama.

- Kantung empedu

Memekatkan cairan empedu untuk persiapan metabolisme lemak pada saat berbuka.

- Pankreas

Dalam keadaan normal, pankreas berfungsi memproduksi insulin, sebuah hormon yang merubah glukosa dari makanan agar dapat disimpan sebagai cadangan energi.

Selama puasa, produksi insulin berhenti dan hormon ini memberitahu liver untuk memecah penyimpanan glukosa yang ada pada liver. Produksi digestive juice pun menurun.

- Usus kecil

Produksi olahan makanan berhenti, proses penyerapan nutrien berhenti dan hanya terdapat gerakan reguler usus kecil tiap 4 jam.

- Usus besar

Penyerapan air dikontrol untuk menjaga keseimbangan cairan.

Baca: Kesaksian Anak Mantan Teroris, Sering Diejek Hingga Diajarkan Pegang Senjata Oleh Ayahnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved