Sempat Disangka Angka Setan, Inilah Sejarah Angka Nol dan Peran Ilmuwan Muslim
Meski nol tampak sederhana, penemuan dan pendefinisiannya kompleks dan memakan waktu ratusan tahun.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Nol melambangkan ketiadaan kuantitas.
Kendati demikian, perhitungan tidak akan berjalan tanpa nol.
Nol memudahkan manusia melakukan penyusunan bilangan dalam matematika.
Meski nol tampak sederhana, penemuan dan pendefinisiannya kompleks dan memakan waktu ratusan tahun.
Ada ilmuwan dari banyak wilayah yang berperan, termasuk ilmuwan Muslim dari masa kejayaan sains Islam.
Hendra Gunawan, matematikawan Institut Teknologi Bandung (ITB), mengungkapkan bahwa nol telah dikenal sejak zaman Babilonia sekitar tahun 1800 sebelum masehi.
Namun, saat itu nol masih berperan sebagai nilai tempat.
Baca: Al-Quran Berbahan Sutra Ini Ditulis Tangan, Butuh Waktu 2 Tahun Membuatnya
“Sebetulnya dari segi penulisan (angka nol) sudah ada dar i zaman Babilonia. Tapi belum pakai simbol nol menulisnya,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/5/2018).
“Waktu itu memakai spasi atau titik menulisnya,” imbuhnya.
Ia mencontohkan, penulisan nol kala itu menggunakan titik.
Misalnya 3.5 untuk menyebut 305.
Dengan simbol titik, masyarakat kala itu bisa membedakan 1 dan 10, angka 10 lebih besar dari 1.
Ia menyebut, ide nol tersebut sudah dikenal tapi belum sampai mempelajari sifatnya.
Baca: 3 Tahun Berpisah, Pertemuan Ayah dan 2 Anaknya ini Tak Disangka Saat Makan di Restoran
Misalnya, nol sebagai unsur identitas penjumlahan misal nol tambah 10 sama dengan 10. Itu belum diketahui pasa masa Babilonia.
“Sejak abad kelima barulah ada dokumen India yang menulis tentang bilangan nol. Yang saya tahu bangsa India lebih awal mengenal nol (sebagai bilangan tersendiri),” ujar matematikawan yang Anak Bertanya ini.
