9 Tahun Berlalu, Begini Kronologi Kasus Tewasnya Jang Ja Yeon 'BBF', Depresi Jadi Budak Seks 31 Pria
Aktris yang saat itu berusia 26 tahun ditemukan oleh saudarinya pukul 19.30 waktu Korea dalam keadaan gantung diri pada 7 Maret 2009.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Dibukanya kembali kasus kematian Jang Ja Yeon, aktris Korea Selatan seolah menguak nasib miris yang dialaminya.
Memang ia bukan aktris Korea Selatan se-terkenal Ha Ji Won, Jun Ji Hyun, Park Min Young atau Suzy.
Tapi namanya langsung naik setelah ia memerankan tokoh antagonis bernama Sunny di drama 'Boys Before Flower' (BBF) di tahun 2009.
Melansir dari wikipedia, wanita kelahiran 15 Januari 1980 ini memang alami kehidupan yang bisa dibilang penuh perjuangan sejak remaja.
Orangtuanya meninggal dunia akibat kecelakaan mobil di tahun 1999.
Hal tersebut membuat dirinya berusaha keras menghidupi dirinya sendiri, adik dan juga kakaknya.
Baca: Bunuh Diri di 2009, Kematian Jang Ja Yeon Boys Before Flower Diusut Lagi, Jadi Budak Seks 31 Pria
Baca: Jelang 1 Tahun Kepergian Julia Perez, Keluarga Bagikan Nasi Bungkus Gratis untuk Buka Puasa
Jika merujuk pada pernyataan di Soompi.com menunjukkan bahwa impian hampir seluruh wanita muda Korea Selatan adalah menjadi artis atau anggota girlband.
Hal ini pula yang diterapkan oleh mendiang Jang Ja Yeon.
Ia pun akhirnya berhasil debut di drama televisi pertamanya berjudul 'My Lovely Fool' di tahun 2006.
Setelah itu, tawaran demi tawaran meski tak begitu banyak datang padanya.

Karirnya mulai menanjak pada 2009 usai bermain di drakor BBF bersama sederet bintang papan atas, seperti Lee Min Ho, Goo Hye Sun, Kim Bum, Kim Hyun Jung, dan Kim So Eun.
Baca: Bersujud dan Cium Kaki Sang Ibu, Santri Madura yang Lumpuhkan Begal di Bekasi : Bu Saya Minta Maaf
Baca: Jelang 1 Tahun Kepergian Julia Perez, Keluarga Bagikan Nasi Bungkus Gratis untuk Buka Puasa
Sayangnya baru beres drakor tersebut, Jang Ja-yeon ditemukan gantung diri di rumahnya di distrik Bundang Seongnam, provinsi Gyeonggi, pada 7 Maret 2009.
Melansir dari wikipedia, pada jam 3.30 sore waktu setempat, Jang pernah menelpon dan mengeluh pada kakak perempuannya tentang "stres luar biasa". Jang juga mengatakan bahwa dia "ingin mati".
Setelah itu, sang kakak tidak dapat menghubunginya lagi.
Adik Jang datang ke rumah pukul 7.42 malam dan menemukan tubuh Jang Ja Yeon tergantung di bawah tangga.
Investigasi polisi menyimpulkan bahwa kematiannya adalah bunuh diri, dan tidak menemukan bukti adanya pelanggaran. Jang diyakini telah bunuh diri sekitar pukul 4.30 sore.
Baca: 10 Cara Menghemat Bahan Bakar Selama Perjalanan Mudik
Baca: Dipicu Kosmetik, Begini Cara Sadis Pelaku Bunuh Hingga Masukkan Jasad ke Kardus
Sebanyak 7 lembar surat bunuh diri ditinggalkan oleh Jang yang ia tulis sendiri.

Dalam surat tersebut ia menggambarkan bagaimana dia dipukuli dan dipaksa untuk menghibur dan berhubungan seks dengan beberapa direktur program, CEO, manajer dan eksekutif media.
Total ada 31 nama Jang tulis dalam suratnya tersebut. Sontak, surat ini pun menimbulkan kegemparan di media Korea Selatan.
Baca: Dipicu Kosmetik, Begini Cara Sadis Pelaku Bunuh Hingga Masukkan Jasad ke Kardus
Baca: Setelah 6 Tahun Bercerai Baru Terungkap, Ternyata Ini Alasan Deddy Corbuzier dan Kalina Berpisah
Dilansir dari artikel Tribun Style, Intisari serta netizenbuzz.blogspot.co.id yang rilis Selasa (9/1/2018), polisi kini tengah melakukan investigasi ulang mengenai kasus kematian Jang Ja Yeon.
Berikut urutan kejadian kasus kematian Jang Ja Yeon:
7 Maret 2009
Aktris yang saat itu berusia 26 tahun tersebut ditemukan oleh saudarinya pukul 19.30 waktu Korea dalam keadaan gantung diri.
Sebelumnya pada pukul 15.30 waktu Korea, Ja Yeon menelepon saudarinya itu, mengeluh mengenai stres yang dialami dan bilang kalau dia “ingin mati.”
Pada waktu yang sama polisi menemukan surat bunuh diri sebanyak 7 halaman yang ditulis tangan Ja Yeon.
Begitu pun dengan saudari Ja Yeon yang kemudian memberikan surat itu pada manajer Ja Yeon, Yoo.
Yoo lalu memberikan satu salinan surat itu untuk acara ‘News at 9’ KBS dan satu salinan lain untuk Chosun Ilbo.

Dilansir dari Korea Times, berdasarkan keterangan Kantor Polisi Bundang, dalam surat itu Ja Yeon mengatakan dirinya dipukul, dipaksa untuk mengantarkan minuman keras, menemani tokoh-tokoh penting dalam pertandingan golf dan dipaksa berhubungan seks dengan beberapa sutradara program TV, CEO dan petinggi media.
Dalam surat tersebut diberitakan bahwa Ja Yeon menyebut 31 nama tokoh penting (salah satunya kepala agensinya, Kim).
Polisi enggan mengumumkannya ke publik sebelum dilakukan investigasi lebih lanjut.
Baca: Setelah 6 Tahun Bercerai Baru Terungkap, Ternyata Ini Alasan Deddy Corbuzier dan Kalina Berpisah
14 Maret 2009
Setelah memberikan salinan surat Ja Yeon, manajer Yoo melakukan percobaan bunuh diri untuk menghindari reaksi keras dari publik atas upayanya mengekspos kebenaran tentang kematian Jang Ja Yeon.
Polisi lalu mendatangi rumah sakit tempat Yoo dirawat dan menginvestigasnya.
Dari hasil investigasi polisi mengatakan mereka tak yakin bahwa dokumen (surat) yang mereka temukan sama dengan surat yang manajer Yoo rilis ke publik.
Polisi menduga ada lebih dari satu dokumen.
Manajer Yoo mengatakan dia membakar surat asli tersebut di depan keluarga Ja Yeon (sebelumnya keluarga tak ingin surat itu dirilis ke publik) dan tak punya salinannya.
Baca: Bunuh Diri di 2009, Kematian Jang Ja Yeon Boys Before Flower Diusut Lagi, Jadi Budak Seks 31 Pria
22 Maret 2009
Atas dugaan keterlibatan agensi Ja Yeon, yakni ‘H’, dalam kasus pelecehan seksual dan kekerasan, polisi melakukan investigasi dengan mengunjungi kantor tersebut lalu mengamankan sekiranya 200 barang bukti, di antaranya 5 sample DNA, 12 komputer dan rekaman CCTV.
Dalam kantor agensi ‘H’, polisi menemukan satu ruangan rahasia yang memiliki kamar tidur dan kamar mandi di lantai 3.
Lantai 1 kantor tersebut juga dibangun ulang menyerupai bar kelas atas.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, kantor agensi tersebut selalu ramai dengan mobil-mobil mewah yang parkir di depan hampir setiap malam.
Polisi juga mengonfirmasi bahwa kepala agensi Kim, saat itu tengah bersembunyi di Jepang.
Baca: Bunuh Diri di 2009, Kematian Jang Ja Yeon Boys Before Flower Diusut Lagi, Jadi Budak Seks 31 Pria
Baca: Dipicu Kosmetik, Begini Cara Sadis Pelaku Bunuh Hingga Masukkan Jasad ke Kardus
April 2009
Pemerintah Korea Selatan mengirim surat permintaan pada Kementerian Kehakiman Jepang untuk mengekstradisi (memulangkan tersangka ke negara asal) kepala agensi Kim yang saat itu masih berada di Tokyo.
April – Mei 2009
Tanpa penjelasan, Kepolisian Bundang membatalkan semua tuntutan pada orang-orang yang sebelumnya disebutkan dalam surat Ja Yeon.
Kasus Ja Yeon lalu diserahkan pada Jaksa Penuntut.
Baca: Luna Maya Mengaku Begah Selalu Ditanya Kapan Nikah
Baca: Jelang 1 Tahun Kepergian Julia Perez, Keluarga Bagikan Nasi Bungkus Gratis untuk Buka Puasa
Juni 2009
Polisi Bundang secara tiba-tiba menguak kasus hukum antara manajer Yoo dan kepala agensi Kim.
Setelah mengundurkan diri dari posisinya di agensi ‘H’, Yoo berencana mendirikan agensi artisnya sendiri.
Yoo diduga kuat berencana menggunakan data klien perusahaan agensi ‘H’.
Saat peristiwa bunuh diri Ja Yeon terjadi, kepala agensi Kim melayangkan empat tuntutan hukum yang saat itu tertunda pada manajer Yoo.
Kim mengklaim bahwa interaksi Yoo dengan polisi dan media adalah caranya menghindari tuntutan hukum yang diajukan padanya.
Pada bulan yang sama, kepala agensi Kim Sung Hoon ditangkap di hotelnya di Tokyo atas pelanggaran batas visa.
Baca: Dipicu Kosmetik, Begini Cara Sadis Pelaku Bunuh Hingga Masukkan Jasad ke Kardus
November 2010
Hanya CEO dari agensi Jang Ja Yeon, bernama Kim dan manajer Jang Ja Yeon, bernama Yoo yang didakwa atas kekerasan dan pencemaran nama baik.
Kim menerima 4 bulan penjara dan 1 tahun masa percobaan karena pelecehan aktris secara fisik.
Sementara Yoo kemudian menerima 1 tahun penjara, 2 tahun masa percobaan dan 160 jam pelayanan masyarakat karena memfitnah CEO.
7 Maret 2011
Kasus bunuh diri Ja Yeon kembali dibuka satu hari setelah acara 8 O’clock News SBS mengungkap konten utama surat 230 halaman yang dikirim Ja Yeon pada salah satu teman dekatnya beberapa hari sebelum dia bunuh diri.
Dalam dokumen surat yang diberi judul Snow itu, Ja Yeon mengungkapnya dirinya dipaksa ‘menghibur’ 31 tamu sebanyak 100 kali.
Acara SBS tersebut mengungkapkan bahwa polisi mengetahui fakta tersebut tapi memilih untuk mengabaikannya.
Baca: Setelah 6 Tahun Bercerai Baru Terungkap, Ternyata Ini Alasan Deddy Corbuzier dan Kalina Berpisah
Baca: Digugat 4 Anak Kandung, Nenek Cicih Tetap Mendoakannya Setiap Malam
9 Maret 2011
Seorang netizen berhasil mengungkap beberapa nama dari 31 nama yang tertulis di surat Ja Yeon, di antaranya CEO The Chosun Ilbo, Bang Sang Hoon (namun kemudian diklarifikasi bahwa bukan Bang Sang Hoon, tetapi CEO sebelumnya), Vice-President Sports Chosun, Bang Myung Hoon; Direktur Periklanan JoongAng Ilbo, Lee Jae Young; Pemimpin Kolon, Lee Woong Ryeol; Pemimpin Lotte, Shin Kyuk Ho; mantan PD KBS, CEO Olive 9, Go Dae Hwa; produser Geumj Ok Yeob, Jun Chang Geun; produser KBS, MBC, SBS, Jung Seho; produser Boys Over Flowers, Jun Gi sang; produser musik Playful Kiss, Boys Over Flowers, Perfec Couple dan Goong, Song Byung Joon.
Baca: Digugat 4 Anak Kandung, Nenek Cicih Tetap Mendoakannya Setiap Malam
Baca: Dipicu Kosmetik, Begini Cara Sadis Pelaku Bunuh Hingga Masukkan Jasad ke Kardus
Januari 2018
Dilansir dari Soompi, pada Januari 2018 lalu, salah satu tersangka pelaku kekerasan fisik yang dialami Jang Ja Yeon, yaitu Direktur Produksi drama BBF, Jeon Ji Sang tewas dalam kecelakaan.
Sabtu (13/1/2018) dini hari sekitar pukul 01:20 KST, Jeon Ji Sang dilaporkan tewas setelah ditabrak taksi saat menyeberangi jalan di daerah Yeouido, Seoul.
Saat dibawa ke Rumah Sakit St. Mary, nyawanya sudah tidak tertolong.
Menurut saksi mata, kondisi taksi yang menabrak Jeon Ji Sang juga rusak parah, menandakan tabrakan yang sangat kencang.
Baca: Luna Maya Mengaku Begah Selalu Ditanya Kapan Nikah
Februari 2018
Karena gerakan #MeToo baru-baru ini semakin kuat di Korea, mereka yang mengingat kasus Jang Ja Yeon menyerukan penyelidikan ulang atas kasusnya.
Petisi Blue House dimulai dan ditandatangani lebih dari 230.000 kali, sehingga mendesak jaksa penuntut umum untuk menyelidiki kasusnya.

Kepada petisi, Blue House menjawab, sementara undang-undang pembatasan mungkin telah berakhir untuk hal-hal yang berkaitan dengan kasus ini, penuntutan diharapkan untuk sepenuhnya meninjau semua aspek yang terlibat untuk penyelidikan ulang.
April 2018
Kasus ini dipilih sebagai salah satu kasus yang akan ditinjau untuk kemungkinan penyelidikan ulang.
5 Juni 2018
Kementerian Kehakiman Korea Selatan telah menunjuk jaksa penuntut untuk membuka kembali kasus Jang Ja Yeon dan menyelidiki kasus paling menghebohkan negara pada dekade ini.