Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Turis Mabuk Pulang Dugem Jadi Target Jambret Di Kuta

Saking mabuknya, bahkan beberapa turis ada yang pingsan dan tidur di jalanan, kemudian ditolong oleh rekannya.

Editor: Damanhuri
Kompas.com
Ilustrasi copet 

Di Gang Poppies I dan Gang Poppies II kini sudah diisi kamera CCTV.

Meski demikian, penjambret rupanya selalu menggunakan helm, atau jaket switter untuk menutupi kepala saat beraksi.

Menurut warga Kuta, Putra Gunadi, belakangan sudah lebih jarang terjadi kasus penjambretan di kawasan Ground Zero, dan Gang Poppies Kuta.

"Kalau dari pantauan orang yang awam seperti saya, sekarang sudah lebih jarang," kata Putra.

Saat Tribun Bali menyusuri Gang Poppies II sekitar pukul 03.30 wita keesokan harinya, Jumat (6/7) dini hari, tampak sejumlah anggota jagabaya berkeliling. Mereka mengaku tidak menemukan hal yang mencurigakan pada waktu itu.

"Tidak bisa diprediksi yang begitu. Kalau kami ada pasti dia tidak ada," ujar seorang anggota jagabaya.

Turunkan Tim Jagabaya

Selama hampir sepekan Tribun Bali melakukan penelusuran di kawasan Ground Zero, ada satu warga asing yang terdengar melaporkan kasus kehilangan ke posko kepolisian yang ada di kawasan Ground Zero.

"Masih ada kok (jambret) di sini. Cuma sekarang tidak sering seperti dulu. Ada saja pokoknya kejadian kehilangan," kata seorang pemilik warung yang menjadi langganan para sopir taksi, polisi, dan tukang ojek di kawasan Ground Zero Kuta.

Sejumlah sopir taksi yang sempat bercakap-cakap dengan Tribun Bali juga mengungkap bahwa kasus jambret dan copet di Kuta memang sudah rahasia umum.

Bahkan, empat orang sopir taksi yang sempat bercakap-cakap dengan Tribun Bali bertutur bahwa jambret dan copet di kawasan Ground Zero Kuta seperti memiliki jaringan kuat, sehingga sangat sulit diberantas sampai akar-akarnya.

"Itu sudah rahasia umum. Saya sudah 22 tahun berseliweran di sini nganter tamu, ya tahulah gimana. Tapi saya tidak berani menuduh siapa-siapa," ungkap salah satu sopir taksi seraya sedikit tersenyum ke arah teman-temannya yang sesama sopir taksi.

Seorang pegawai Money Changer di kawasan Ground Zero, Jro Koming, mengungkapkan bahwa copet di kawasan itu beraksi ketika tidak ada petugas yang bersiaga.

Ia menyebut apabila di kawasan Ground Zero lebih dominan terjadi kasus pencopetan daripada penjambretan.

"Kalau di sini biasanya copet yang ada. Kalau jambret itu kan yang bawa motor, biasanya di gang-gang Poppies itu dia," ujar pemuda asal Kintamani, Bangli ini.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved