Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Fenomena Tawuran Pelajar yang Kini Lebih Terorganisir, Libatkan Alumni dan Ada 'Panitia'-nya

Kini, tren yang sedang berlangsung adalah para pelajar ini sengaja untuk menggelar tawuran, atau dikenal dengan istilah 'acaraan'.

Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Polresta Bogor Kota mengamankan pelaku tawuran serta barang bukti senjata tajam di Mapolresta Bogor Kota di Kedung Halang, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Selasa (24/7/2018) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Tawuran pelajar seolah menjadi sebuah tradisi yang tak bisa diputus mata rantainya.

Meski sudah banyak memakan korban jiwa, tapi masih saja tawuran pelajar marak terjadi.

Terakhir, seorang pelajar asal Bogor berinisial IS (13) tewas usai dibacok saat tawuran yang pecah di belakan Terminal Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor  Selasa (31/7/2018) malam.

Lantas, apa yang membuat tawuran pelajar ini masih terus terjadi ?

Dirunut berdasakan kronologi sebelum kejadian, ternyata ada pemicu yang membuat para pelajar ini nekat melakukan tawuran.

Sekarang tawuran tak hanya terjadi secara spontanitas ketika kedua kubu pelajar tak sengaja berpapasan.

Tawuran Pelajar di Tangerang, Seorang Siswa Luka Parah Senjata Tajam Tertusuk di Pipi

Kini, tren yang sedang berlangsung adalah para pelajar ini sengaja untuk menggelar tawuran, atau dikenal dengan istilah 'acaraan'.

"Kalau ini menggunakan istilah 'acaraan' ada yang mengajak kemudian memprovokasi "ributin yu ah" saling mengkonfirmasi dengan bahasa gaul 'nyet berani gak ayo ributin tuh' terjadilah duet itu kemudian ada alumni yang memvideokan dan menjadi wasit 'ayo hajar hajar' tiga lawan tiga antara dua sekolah dari Kabupaten Bogor," kata Kapolresta Bogor Kota Kombes Ulung Sampurna Jaya saat konferensi pers di Mapolresta, Kamis (2/8/2018) tadi malam.

Dalam kasus tewasnya IS, ada beberapa pelajar yang bertugas menjadi 'panitia' tawuran.

KN bertugas untuk melakukan 'janjian' dan memprovokasi kedua belah pihak.

Lalu PM, Ompong, RH  dan Jeje bertugas memilih dan memfasilitasi pelajar yang akan diadu menggunakan senjata tajam.

Saat pelajar yang sudah ditunjuk ini tengah berdual, ada pelajar yang memvideokan.

Satu Tewas Usai Duel Tiga Lawan Tiga, 7 Orang yang Terlibat Tawuran di Bubulak Bogor Ditahan

"KN provokasi, Jeje siapkan senjata dan memvideokan, PM pinjamkan senjata dan juga memvideo, Ompong pinjamkan samurai, RH mengantar Jeje dan Gocok ke lokasi (Joki) tugas memvideo agar bisa diviralkan," sebutnya.

Saat tawuran terjadi, IS mengalami luka di kepala dan pinggang yang kemudian meninggal dunia.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved