Gempa di Donggala
Selamat dari Gempa dan Tsunami Palu, Perempuan Ini Lahirkan Bayi di Tenda Pengungsian
Perempuan satu ini berhasil menyelamatkan nyawanya dan juga nyawa sang bayi dari gempa dan tsunami Palu.
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Saat gempa terjadi, Ratih bersama suami dan kedua anaknya berada di lantai 2 rumahnya.
Setelah getaran gempa mereda, mereka langsung keluar dari rumah.
• Luhut Sebut Gempa dan Tsunami di Sulteng Tak Ditetapkan Bencana Nasional
Tanpa pikir panjang lagi, mereka langsung meninggalkan rumah dan tempat usahanya menuju Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah.
“Kami langsung kabur ke bandara, tapi di sana juga mengalami rusak parah. Tapi kami tetap berdiam di bandara untuk menunggu pesawat yang bisa membawa pergi dari Kota Palu.
Di bandara ada ribuan orang yang datang untuk pergi tinggalkan Kota Palu. Makanya kami tidak terkena tsunami, karena langsung tinggalkan dan mencari tempat yang lebih aman,” tuturnya.
Setelah berdiam selama 1 hari 1 malam, tepatnya Jumat (28/9/2018) siang, pesawat Hercules mendarat membawa bantuan.
Setelah pendaratan pesawat pertama pasca-gempa di bandara Palu, petugas mendata orang yang hendak berangkat ke Kota Makassar.
“Di situlah saya beserta keluarga dievakuasi menggunakan pesawat Hercules hingga sekarang berada di Kota Makassar.
Kami berempat sudah diperiksa dokter, semua sehat termasuk kandunganku yang berusia 9 bulan ini.
Rencananya, kami secepatnya akan ke Tuban, Jawa Timur. Di sana kampung halaman suamiku dan banyak keluarga di sana,” tandasnya.