Prabowo Sebut Indonesia Terapkan Ekonomi Kebodohan, Kubu Jokowi Beberkan Data Lain : Ini Hoaks Baru
Kubu Jokowi memberikan data lain yang seolah digunakan untuk menyanggah pernyataan Prabowo soal Indonesia terapkan ekonomi kebodohan.
Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
Sebab diketahui Lukman Edy, data valid yang dimiliki BPS rasio gini Indonesia kini mencapai 0,39.

Hal tersebut tentu berbeda dengan angka yang dipaparkan oleh Prabowo tempo hari.
"Angka yang disampaikan oleh Prabowo 0,45 itu dari mana ? Ada data dari BPS 0,39 sekarang angka gini rasio kita," ungkap Lukman Edy dalam tayangan Kompas tv.
• Dihadapan Kader PKB, Cak Imin Ungkap Alasan Jokowi Pilih Maruf Amin Dibanding Dirinya Jadi Cawapres
Tak hanya itu, Lukman Edy juga mengatakan tim Prabowo nyatanya kini terjebak dalam angka-angka kualitatif.
Sedang menurut Lukman Edy, dalam ekonomi harusnya kubu Prabowo juga memperhatikan unsur kuantitatif guna memperoleh data.
"Tim pemenangan Prabowo terjebak dalam data kualitatif. Sehingga menisbikan angka-angka kuantitatif. Jadi susah memberikan penilaian," ujar Lukman Edy.
Lebih lanjut, Lukman Edy juga mengatakan bahwa kubu Prabowo melakukan kesalahan baru dengan menyangkutpautkan permasalahan ekonomi dengan kasus tertentu.
Sebab hal itu menurut TKN Jokowi-Maruf, tidak menggambarkan keobjektifitasan yang terjadi.
"Menurut saya, generalisasi dari tim Prabowo yang mengatakan ada permasalahan ekonomi akibat kasus-kasus tertentu yang menurut saya itu tidak objektif. Ini menurut saya kesalahan baru," ucapnya.
Karenanya, Lukman Edy pun mengungkap bahwa pernyataan Prabowo soal ekonomi kebodohan itu adalah sebuah bentuk hoaks baru di bidang ekonomi.
Hal tersebut ia katakan sebab Prabowo menurutnya memberikan gambaran dari kondisi ekonomi negeri tidak sesuai pada data yang ada.
"Bahkan saya mengatakan ini upaya menciptakan sebuah hoaks baru di bidang ekonomi. Saya sudah menyatakan seperti itu, ini hoaks baru di bidang ekonomi.
Karena (Prabowo) memberikan (gambaran) suatu kondisi ekonomi tidak sesuai dengan data-data. (Ini) kalau soal kemiskinan," pungkas Lukman Edy.
• Mahfud MD: Kalau Ada yang Bilang Jokowi Kerempeng Atau Prabowo Kalah Terus Itu Negative Campaign
Kembali melanjutkan pernyataannya, Lukman Edy pun menjelaskan soal acuan data yang digunakan oleh Indonesia terkait rasio gini.
Menurut Lukman Edy, sejak pemerintahan SBY, Indonesia telah memiliki kesepakatan untuk menggunakan data BPS sebagai acuan.