Prabowo Sebut Indonesia Terapkan Ekonomi Kebodohan, Kubu Jokowi Beberkan Data Lain : Ini Hoaks Baru
Kubu Jokowi memberikan data lain yang seolah digunakan untuk menyanggah pernyataan Prabowo soal Indonesia terapkan ekonomi kebodohan.
Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
Sebab data BPS dan data World Bank saat era SBY telah dilakukan penyesuaian.
Artinya, untuk menyamakan persepsi dalam suatu hal, data BPS lah yang patutnya digunakan.
Hal tersebut diucapkan Lukman Edy seolah untuk menyinggung data mana yang digunakan kubu Prabowo ketika menyatakan soal rasio gini Indonesia.
"Dulu memang ada perdebatan soal angka kemiskinan antara World Bank dan BPS. Kemudian era SBY, indikator-indikator (World Bank dan BPS) disesuaikan sehingga sepenuhnya data harus satu yakni harus data BPS. Ketentuan itu digunakan untuk (mengatasi) perbedaan persepsi soal data," lanjutnya.
Mendengar pernyataan itu, Jubir Prabowo-Sandiaga, Alex Yahya Datuk pun memberikan tanggapannya.
Alex Yahya Datuk tidak menjawab secara gamblang soal data yang diperoleh oleh Prabowo ketika menyebutkan angka rasio gini Indonesia 0,45.
• Pilpres 2019 Terberat Untuk Prabowo Karena Dikepung, Kubu Jokowi: Sudah Tahu Kenapa Masih Mau Maju
Namun jubir Prabowo-Sandiaga ini memaparkan bahwa kenyataannya, kesenjangan di Indonesia itu memang tinggi.
Meski begitu, ia tidak menuding bahwa data dari BPS yang dipaparkan tim Jokowi itu adalah salah.
"Kita percaya BPS, tapi standar acuan BPS itu berapa sih ? Data BPS tepat, tapi kalau data itu kan ada referensinya. Tapi kenyataannya kesenjangan kita itu tinggi," imbuh kubu Prabowo.
Selanjutnya, Kubu Prabowo juga menjabarkan hasil temuan dari lapangan yang disinyalir jadi bentuk keyakinan mereka bahwa kesenjangan di Indonesia masihlah besar.
Hal itu terlihat saat Sandiaga Uno mendapati permasalahan soal lapangan pekerjaan yang minim serta harga-harga kebutuhan yang melambung.
"Calon wakil presiden kita, Sandiaga Uno rutin mengunjungi masyarakat di seluruh Indonesia.
Masalah pertama yang dihadapi adalah lapangan pekerjaan. Di lapangan itu nyata. Saya tidak melihat ada solusi yang nyata dari pemerintah sekarang.
Lalu mengenai harga. Harga kebutuhan pokok sering tidak terjangkau lagi," ujar Alex Yahya Datuk.
• Kubu Jokowi Kritik Make Indonesia Great Again Plagiat Donald Trump, Prabowo: Kok Jiplak Sih?