Videonya Populer di Youtube, Bocah Ini Justru Dapat Siksaan dari Ibu Angkat
Diwartakan CNN, pemeriksaan kesejahteraan AS pada pekan lalu menemukan telah terjadi kekerasan pada anak-anak di saluran Fantastic Adventures.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pertumbuhan anak-anak masa kini ditemani dengan berbagai saluran Youtube yang berkembang.
Para ibu kemudian ramai-ramai membagikan video buah hati mereka di situs itu.
Salah satunya saluran Fantastic Adventures, yang videonya bahkan bisa ditonton hingga 250 juta kali.
Saluran tersebut telah memukau banyak keluarga karena mengisahkan kegiatan 7 anak adopsi dengan berbagai topik menyenangkan dan efek visual yang menarik.
Namun di balik layar, kehidupan anak-anak tersebut memiliki cerita yang berbeda.
Diwartakan CNN, pemeriksaan kesejahteraan AS pada pekan lalu menemukan telah terjadi kekerasan pada anak-anak di saluran Fantastic Adventures.
Kasus ini terungkap pada 13 Maret lalu ketika seorang perempuan mendatangi kantor polisi dan melaporkan bahwa adik-adiknya telah disiksa.
Ketika sampai di sebuah rumah di Maricopa, Arizona, polisi menemukan seorang anak di dalam lemari dengan memakai popok tanpa baju.
Polisi mengatakan, anak-anak tersebut tampak pucat, kurus, dan kantong mata mereka besar.
• Billy Syahputra Berat Akui Putus dari Hilda, Nikita Mirzani : Kemarin Kan Duitnya Udah Habis Banyak
• Beda Respon Istri Sandiaga Uno dan Istri Ridwan Kamil, Saat Wanita Lain Ingin Jadi Istri Kedua Suami
Salah satu anak mengatakan kepada petugas bahwa mereka telah disemprot dengan merica beberapa kali sebagai hukuman oleh ibu mereka.
Sementara yang lain mengalami kekerasan fisik.
"Saya bisa dipukul dengan gantungan baju atau ikat pinggang, atau sikat, atau disemprot merica dari ujung rambut sampai ujung kaki," kata anak itu.
Dalam temuan polisi, bu mereka, Machelle Hobson, diketahui tidak akan memberikan makanan dan air bahkan selama berhari-hari.
Selain disemprot merica, mereka juga dipaksa mandi es dan dikunci di lemari.
Pihak berwenang menambahkan, tindakan kekerasan semacam itu diterapkan apabila anak-anak lupa dengan dialog atau tidak mengikuti arahan.
