Pilpres 2019
Tak Terlihat Dalam Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK, Kritik SBY: Akan Menjadi Pemimpin yang Rapuh
SBY melihat format kampanye akbar pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hari ini tidak lazim.
Penulis: Damanhuri | Editor: Yudhi Maulana Aditama
"Sebaliknya, pemimpin yang mengedepankan identitas atau gemar menghadapkan identitas yang satu dengan yang lain, atau yang menarik garis tebal "kawan dan lawan" untuk rakyatnya sendiri, hampir pasti akan menjadi pemimpin yang rapuh. Bahkan sejak awal sebenarnya dia tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin bangsa," ungkapnya.
"Saya sangat yakin, paling tidak berharap, tidak ada pemikiran seperti itu (sekecil apapun) pada diri Pak Jokowi dan Pak Prabowo," dia menambahkan.
Sementara itu, Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menjelaskan apa yang dikatakan SBY tersebut ditujukan kepada tiga elite Partai Demokrat, yakni Amir Syamsudin, Syarief Hasan, dan Hinca Panjaitan.
"Pak SBY sampaikan supaya acara dibuat se-Indonesia mungkin dan berbineka tunggal Ika dan NKRI, dan saran SBY pun diterima. Ada tadi dari pendeta dan berbagai tokoh agama. Jadi acara tadi Bhineka Tunggal Ika," kata Ferdinand Hutahahean.
Pidato Sandiaga Uno
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengungkapkan rasa harunya leihat 'lautan' manusia pendukungnya memadati kawasan GBK.
"Lautan manusia pagi ini syukur alhamdulilah kepada Allah SWT kita diberikan kesehatan. Saya haru biru kita kerja keras, kerja tuntas, kerja cerdas dan kerja iklhas selama tujuh bulan ini," ujar Sandiaga saat mengawali pidato politiknya dikutip dari Kompas.com.

Para pendukung yang berpakaian serba putih memenuhi bagian lapangan dan seluruh tribun stadion.
Kawasan GBK berubah menjadi lautan manusia.
"Walapun banyak sekali tantangan tapi sudah hadir lebih dari sejuta berkumpul di GBK," kata Sandiaga.
Sentil stasiun tv
Banyak hal yang Capres penantang petahana, Prabowo Subianto sampaikan saat menyampaikan orasi politik tanpa teks di acara kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, hari ini, Minggu (7/4/2019).
Satu diantaranya, Prabowo Subianto menyentil cara kerja insan media yang menurutnya, sebagian diantaranya kurang fair dalam memberitakan aktivitas kampanye politiknya selama di Pilpres 2019.
“Kamera televisi jangan ngambil (gambar) gue terus. Ambil itu tuh mereka jauh-jauh (Prabowo menunjuk ke audiens massa pendukung yang menyemut di area stadion). Jangan-jangan kamera ini ngambii gue, dia nunggu gue salah ngomong,” sentil Prabowo Subianto.
“Dia (televisi) nunggu gue salah ngomong, dia plintir. Gue nggak salah ngomong aja, dia pelintir,” imbuh Prabowo Subianto yang langsung disambut riuh pendukung.