Pemilu 2019
Kontroversi Baliho Prabowo-Sandi di Cileungsi Bogor Hingga Warga Adang Petugas, Ini Fakta-faktanya
Sejumlah warga sempat menghadang petugas yang akan menurunkan baliho bergambar pasangan Capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
4. Ekspresi Kegembiraan
Ketua Umum Relawan Prasa, Ahmad Murlan Pasaribu menagatakan, pemasangan baliho bergambar pasangan Capre Prabowo Subianto - Snadiaga Uno merupakan ekspresi kegembiraan warga.
Menurutnya, baliho tersebut dibuat dari hari hasil uang swadaya warga.
Ia menuturkan bahwa DPC Prasa Limus Pratama merupakan salah satu DPC dari sekian DPC yang tersebar di 34 Provinsi se-Indonesia.
Pemasangan baliho ini, kata dia, tidak serentak sama di seluruh Indonesia karena hanya dibuat dan dipasang oleh DPC Prasa Limus Pratama di Cileungsi.
Namun, ia mengatakan bahwa kemungkinan besar di daerah lain dalam mengekspresikan kegembiraannya juga punya cara yang berbeda.
"Insya Allah (di daerah lain) yang menang-menang mereka akan mengungkapkan ekspresi kebahagiaannya. Yang viral iya, di Cileungsi," ungkapnya.
5. Respon Bawaslu
Kordinator Divisi Penindakan dan Pelanggaran Pemilu Bawaslu Kabupaten Bogor, Abdul Haris mengimbau masyarakat sebaiknya tidak memasang spanduk ucapan atas kemenangan capres-cawapres, karena akan mengganggu tahapan pemilu.
Hal itu menanggapi adanya pemasangan baliho kemenangan paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Kita berpikir kepada dampaknya karena bisa mengganggu proses tahapan pleno yang sedang berjalan. Sebaiknya jangan dipasang, kita tunggu sampai penetapan nanti. Kalau pun mau mengucapkan selamat, ya nanti setelah ada keputusan yang jelas (rekapitulasi)," kata Haris, Senin (29/4/2019) TribunnewsBogor mengutip dari Kompas.com.
"Kalau ada pihak yang merasa terganggu dengan adanya baliho itu bisa menyampaikan aduan ke pengawas pemilu, nanti kami bisa melakukan kajiannya," lanjutnya.
6. Hendak ditertibkan petugas
Baliho tersebut hendak ditertibkan polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bogor, namun ditolak masyarakat setempat.
Kapolsek Cileungsi, AKP M Asep Fajar membenarkan insiden tersebut.